Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Jangan Lengah

Kompas.com - 20/05/2013, 11:22 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perekonomian Hatta Rajasa menganggap perekonomian Indonesia masih masih baik, meski pritumbuuhan agak melambat. Untuk itu, ia meminta agar semua pengambil keputusan tidak lengah terhadap kondisi tersebut. Hingga akhir 2012 lalu, perekonomian Indonesia tumbuh mencapai 6,23 persen. Namun di kuartal I-2013 sedikit menurun menjadi hanya 6,02 persen.

"Meski sedikit melambat laju ekonomi kita di 2012, kita mampu tumbuh 6,23 persen. Baiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia ini jangan membuat kita lengah," kata Hatta saat memberikan sambutan upacara Hari Kebangkitan Nasional di kantornya, Jakarta, Senin (20/5/2013).

Hatta menambahkan, relatif baiknya kinerja ekonomi Indonesia tersebut memberikan situasi  kondusif bagi iklim investasi di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan kontribusi naiknya prosentase investasi dibandingkan sektor konsumsi domestik pada perekonomian Indonesia pada tahun ini.

Saat ini, tugas pemerintah akan terus menjaga stabilitas perekonomian di tanah air. Sebab, saat ini terjadi defisit neraca perdagangan dan neraca keuangan yang juga mengakibatkan penurunan outlook Indonesia dari lembaga pemeringkat asing Standard and Poors dari positif ke stabil. "Dengan menjaga stabilitas ekonomi itu, kita akan mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya," tambahnya.

Saat ini, Indonesia memiliki tiga tantangan menghadapi perekonomian global yang sedang tidak menentu.

Ketiga tantangan tersebut yaitu pertama, prospek ekonomi global masih belum membaik dan sedikit banyak akan berdampak ke perekonomian Indonesia. Kedua, anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) telah membesar dan menyebabkan defisit keuangan negara. Ketiga, peningkatan daya saing yang harus dipercepat dengan cara meningkatkan pembangunan infrastruktur agar produksi di Indonesia bisa lebih cepat.

"Ini tantangan yang harus dihadapi," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Efek Taylor Swift, Maskapai Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

    Efek Taylor Swift, Maskapai Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

    Whats New
    Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

    Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

    Whats New
    Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

    Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

    Whats New
    Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

    Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

    Whats New
    Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Whats New
    Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

    Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

    Whats New
    Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

    Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

    Whats New
    Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

    Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

    Whats New
    Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

    Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

    Whats New
    Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

    Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

    Work Smart
    Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

    Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

    Whats New
    Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

    Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

    Whats New
    Obligasi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

    Obligasi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

    Whats New
    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Rabu 22 Mei 2024

    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Rabu 22 Mei 2024

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com