Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Kurs Rupiah

Kompas.com - 21/05/2013, 03:02 WIB

jakarta, kompas - Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melejit naik 69.29 poin atau sekitar 1,35 persen ke level 5.214,98, Senin (20/5). Ini merupakan rekor tertinggi baru indeks menyusul capaian pada pekan lalu. Namun diingatkan kondisi ini menimbulkan tekanan pada kurs rupiah.

Seluruh sektor saham menguat signifikan, kecuali sektor pertambangan yang turun 0,23 persen. Sektor yang naik paling tinggi di akhir perdagangan adalah industri dasar (2,80 persen), disusul aneka industri (1,78 persen), dan konsumer (1,75 persen). Jumlah transaksi tercatat 11,9 juta lot atau setara dengan Rp 7,5 triliun. Investor asing mencatat pembelian bersih Rp 571 miliar.

Kenaikan indeks ini searah dengan bursa-bursa di kawasan regional Asia. Indeks Nikkei 225 melesat naik 1,47 persen dan Indeks Komposit Shanghai naik 0,75 persen. Indeks Hang Seng melonjak 1,78 persen dan Indeks Straits Times menguat tipis 0,12 persen.

Pengamat pasar keuangan, Yanuar Rizky, menganalisa, kenaikan indeks justru harus diwaspadai karena menyimpan bom waktu bagi tekanan lebih besar atas nilai tukar rupiah. Selain oleh investor asing, menurut dia, grup perusahaan di Indonesia juga berusaha mencari dana segar dari pasar modal dan keuangan, antara lain untuk memenuhi kebutuhan dollar AS bagi pemenuhan utang-utang mereka.

”Mereka terus mengerek harga jual terbaik ketika rupiah sudah kesulitan atas dollar AS. Apalagi, menurut saya, posisi kita sebagai net importir, risikonya melekat,” kata Yanuar.

Kurs tengah Bank Indonesia pada Senin kemarin Rp 9.760 per dollar AS, sementara Selasa pekan lalu Rp 9.735 per dollar AS.

Dalam hitungan Yanuar, waktu untuk ambil untung di negara-negara berkembang oleh investor global adalah di bulan Juni. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi BI dalam mengatasi inflasi dari tekanan nilai tukar

Pembelian bersih

Kenaikan indeks juga disebabkan bursa Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di akhir pekan lalu dan kembali mencetak level tertinggi baru seiring optimisme pemulihan ekonomi AS.

Investor dan pelaku pasar global tengah menantikan sejumlah data ekonomi AS serta komentar Bank Sentral AS, The Federal Reserve, pekan ini. Sejumlah analis global memperkirakan data perekonomian AS akan lebih baik. Kemungkinan The Fed mempertahankan stimulus 85 miliar dollar AS per bulan karena target tingkat pengangguran 6,5 persen dan tingkat inflasi di atas 2,5 persen belum tercapai.

Bagi IHSG sendiri, secara tahun kalender tahun ini, indeks telah menguat 20,81 persen. Investor asing mencatat pembelian bersih senilai Rp 24,65 triliun.

”Secara teknikal kenaikan IHSG menghasilkan sinyal bullish pada indikator MACD, terlihat dari histogram yang menciptakan new high. Ini mengindikasikan penguatan akan berlanjut pada esok hari,” kata Kepala Riset eTrading Securities, Betrand Raynaldi. Ia menyebut level dukungan IHSG di level 5.075 dan resisten di level 5.300. (BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Spend Smart
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com