Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel di Kupang Siap Sambut Peserta Sail Komodo

Kompas.com - 25/05/2013, 17:10 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah hotel, travel agent, serta jasa kuliner di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan siap melayani setiap tamu dalam ajang Sail Komodo 2013 pada Agustus mendatang. "Kami sudah rapat dengan para pemilik hotel, travel agent dan semua pemilik jasa kuliner dan kita pastikan semuanya siap," kata Wali Kota Kupang, Jonas Salean di Kupang, Sabtu (25/5/2013).

Wali kota mengatakan untuk jenis hotel yang ada, baik yang berkelas melati hingga hotel bintang di daerah ini sudah sangat siap menyambut para tamu yang datang dalam ajang internasional itu.

Menurut Jonas, ada sejumlah hotel berbintang yang sedang dibangun dalam waktu dekat sudah bisa dioperasikan, dan selanjutnya bisa melayani sejumlah tamu wisatawan yang hadir dalam Sail Komodo 2013.

"Kita sudah meminta semua hotel dan restoran untuk bisa terlibat dalam ajang tersebut, dengan menyediakan sejumlah tawaran bagi para pengunjung yang bisa memberikan manfaat bagi masing-masing pemiliknya," katanya.

Selain memastikan kesiapan hotel dan restoran, Pemerintah Kota Kupang juga menata fasilitas pendukung sejumlah obyek wisata pantai yang ada di daerah itu, agar tetap tertata cantik dalam menyambut peserta Sail Komodo 2013.

"Sejumlah obyek wisata pantai yang akan ditata antara lain pantai di Nunsui dengan membangun tembok penahan gelombang di sepanjang pantai itu," kata Jonas.

Dia memaparkan, dengan membangun tembok penahan gelombang di sepanjang pantai tersebut, akan mengurangi proses abrasi air laut terhadap kondisi pantai yang ada,  sehingga tidak merusak pantai yang ada. "Dengan tetap terjaganya kondisi pantai yang berpasir putih, keindahan pantai akan tetap terjaga dan terpelihara," katanya.

Selain membangun tembok penahan di sepanjang pantai tersebut, Pemerintah Kota Kupang juga berencana membangun sejumlah fasilitas lain, seperti lopo tempat bercengkrama para pengujung serta fasilitas MCK untuk para pengunjung.

Hal yang sama, menurut Jonas, juga akan dilakukan penataan di Pantai Lasiana, milik Pemprov Nusa Tenggara Timur yang sebelumnya dikelola Pemerintah Kota Kupang. Namun, Pemkot Kupang masih membutuhkan waktu untuk membicarakannya dengan DPRD Kota Kupang sebagai pemegang hak anggaran.

Pemkot Kupang menyadari dengan penataan sejumlah aset wisata yang ada, bisa menjadi salah satu target pos pendapatan yang baik bagi Kota Kupang, untuk keberlanjutan pembangunan kemasyarakatan di daerah ini. "Kendati Kota Kupang berkarakter jasa, Pemkot Kupang juga terus mengembangkan sektor wisata sebagai salah satu sumber pendapatan," kata Jonas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com