Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emas Catat Kenaikan Mingguan Terbaik dalam Sebulan

Kompas.com - 26/05/2013, 08:40 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Harga emas melandai pada perdagangan Jumat (24/5/2013) lantaran sejumlah investor keluar pasar menjelang long weekend di Amerika Serikat. Meskipun begitu, selama sepekan lalu emas mencetak kenaikan mingguan terbesar dalam bulan ini.

Kenaikan harga emas itu didukung oleh penurunan pasar saham dan pelemahan tipis dollar AS.

Harga emas spot turun 0,23 persen ke 1.387,51 dollar AS per ounce. Namun dalam sepekan ini, harganya masih naik 2,15 persen, yang terbaik sejak akhir April.

Sementara itu, harga kontrak emas di bursa COMEX ditutup turun 0,37 persen pada 1.386,6 dollar AS per ounce.

Harga emas mendapat angin segar pekan ini dari penurunan pasar saham. Kamis lalu, bursa Eropa mengalami penurunan terbesarnya dalam satu tahun terakhir sedangkan Jumat kemarin, Wall Street tergerus untuk hari ketiga dan mencatat pekan negatif pertamanya sejak pertengahan April.

"Dollar yang lebih lemah dikombinasikan dengan kelanjutan QE, dan sejumlah pembelian fisik di harga yang lebih rendah terutama di China, semua faktor itu membantu emas dalam beberapa hari ini," kata Robin Bhar, analis logam Societe Generale Group di London.

Pekan ini, dollar AS  melanjutkan penurunannya terhadap yen. Ini merupakan pelemahan mingguan terbesar dalam tiga tahun terakhir, sedangkan euro menguat 0,7 persen terhadap dollar AS, penguatan mingguan pertamanya dalam tiga pekan.

Pada perdagangan Jumat waktu setempat, emas merosot karena investor enggan memegang emas sepanjang libur Memorial Day di AS. Pasalnya, mereka merasakan ketidakpastian kebijakan Federal Reserve.

Pimpinan Fed Ben Bernanke telah mengatakan bank sentral bisa memulai pengurangan pembelian obligasi dalam beberapa rapat Fed ke depan.

Namun kemudian, gubernur Fed St Lois, James Bullard, mengatakan bahwa inflasi AS harus naik dulu sebelum ia memberi suara untuk mengerem stimulus.

"Masih ada banyak ketidakpastian. Tak ada yang lain daripada peluang 50/50 bahwa Fed akan membalikkan stimulus atas bahwa ekonomi bekerja seperti yang mereka harapkan," tuturnya.

Selain itu, angka pesanan durable goods AS di April yang naik jauh melebihi prediksi juga memukul emas.

"Pekan ini menunjukkan sesuatu bagi semua orang. Para pendukung bears tak melihat bukti bahwa mereka salah, sementara para bulls mendapat sedikit safe haven dan keseimbangan dari Bernanke. Kesimpulannya, kita masih dalam teritori berbahaya, karena sejauh ini masih gagal menembus 1.414 dollar AS," kata Vice President Saxo Bank Ole Hansen.

Aset emas masih turun

Aset emas pada SPDR Gold Trust, ETF terbesar dunia yang berbasis emas, kembali menyusut pada penutupan Kamis (23/5/2013). Kepemilikan emasnya turun 1,5 tom lagi sehingga total penjualan asetnya dalam sepekan ini mencapai 19,8 juta ton.

Sementara itu, dalam laporan risetnya Macquarie menyatakan penjualan emas ETF tahun ini totalnya sudah mencapai 450 ton.

"Jika ETF terus menjual emas, dan walau dengan penjualan itu masih ada lebih dari 2.200 emas tersisi, proyeksi harga emas akan tergantung pada pembeli ritel," tulisnya. (Rika Theo/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com