Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harry Priyanto, Perajin Langka di Pasar Kapitalis

Kompas.com - 26/05/2013, 10:50 WIB

Harry mewarisi keahlian dari ayahnya yang mulai membuka kios di Ancol pada 1975. Awalnya, Kios Silole berlokasi di belakang gelanggang renang sebelum pindah ke Pasar Seni Blok A7.

Kala itu, sang ayah sempat kebingungan karena baru pertama kali merantau ke Jakarta. Ia lantas memberi nama Silole dari kata sandi rahasia prajurit Keraton Mataram. ”Silo” berarti bingung, sementara ”le” merupakan julukan untuk anak kecil.

Barang koleksi 

Sejak ayahnya pulang ke Yogyakarta, Kios Silole lantas dikelola Harry mulai 1995. Pesanan individual dari konsumen mancanegara mulai mengalir sejak 2001. Konsumen asing menyukai produk yang bernuansa etnik.

Pelanggan lokal pun memilih produk-produk klasik dengan bahan baku kulit mentah. Mereka biasanya menyimpan produk kulit itu sebagai barang koleksi. Apalagi produk kerajinan kulit ini awet hingga puluhan tahun. ”Enggak akan ada puasnya kalau senang,” kata Harry.

Karena seluruh karyanya dibuat berdasarkan pesanan pelanggan, Harry sama sekali tidak memiliki produk ready stok atau siap jual. Pelanggan harus menunggu pesanannya selesai dikerjakan sekitar sepuluh hari untuk tas sederhana hingga satu bulan untuk produk rumit seperti koper.

Untuk menjaga kualitas produknya, Harry memilih tidak mempekerjakan pegawai. Seluruh pesanan ia kerjakan sendiri. Saat ini ia juga membuat membuat dompet-dompet untuk segmen pasar anak muda yang dijual oleh tiga mahasiswa lewat tiga toko online berbeda.

Dari awalnya hanya membuat tas, produk kerajinan kulit Harry pun terus berkembang sesuai dengan permintaan konsumen. Ia, antara lain, pernah menerima pesanan sarung pistol dari kulit, tongkat komando berlapis kulit, dan set aksesori sepeda motor Harley Davidson.

Dengan relasi perajin-pembeli seperti sanak saudara, Harry menjanjikan produk kulit berkualitas unggul. Dan, tentu saja dengan harga lebih murah dibandingkan dengan produk kualitas serupa yang telah dilabeli beragam merek terkenal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com