Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompensasi Rp 30 Triliun

Kompas.com - 28/05/2013, 03:27 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah merencanakan tambahan anggaran senilai Rp 30,1 triliun untuk program kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Melalui skema ini, target angka kemiskinan 9,5 persen sampai dengan 10,5 persen diharapkan tercapai.

Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengadakan rapat kerja tentang asumsi makroekonomi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) Tahun 2013 di Jakarta, Senin (27/5). Dalam kesempatan itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanan Pembangunan Nasional Armida Salsiah Alisjahbana memaparkan skema kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Hadir pula dalam kesempatan itu Menteri Keuangan M Chatib Basri, Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo, dan Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin. Rapat yang awalnya tak kuorum itu dipimpin Ketua Komisi XI DPR dari Fraksi PDI-P Emir Moeis.

Armida menyatakan, kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi akan menyebabkan inflasi melonjak menjadi 7,2 persen dari target awal 4,9 persen. Ini akan menggerus daya beli masyarakat miskin.

Akibatnya angka kemiskinan tahun 2013 akan meningkat menjadi 11,85 persen-12,10 persen. Padahal target yang disepakati pemerintah dan DPR pada APBN Tahun 2013 adalah 9,5 persen-10,5 persen. Oleh sebab itu, pemerintah merencanakan program kompensasi langsung dan tidak langsung untuk melindungi masyarakat miskin sekaligus mencapai target angka kemiskinan 9,5 persen sampai 10,5 persen.

Ada lima program kompensasi yang disiapkan pemerintah. Kompensasi langsung berupa bantuan tunai senilai Rp 11,6 triliun untuk 15,5 juta rumah tangga miskin sasaran. Durasinya selama lima bulan dengan jatah Rp 150.000 per bulan per rumah tangga.

Program kompensasi tak langsung meliputi empat program yang sejak awal tahun sebenarnya telah berjalan. Namun dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi, skala dan cakupannya ditingkatkan.

Pertama, adalah program infrastruktur dasar di 2.450 desa dari 8.230 desa dengan tingkat kemiskinan di atas 50 persen. Tambahan alokasi anggarannya Rp 6 triliun sehingga total alokasinya menjadi Rp 17,7 triliun.

Kedua adalah program beras untuk rakyat miskin (raskin) untuk 15,5 juta rumah tangga sasaran. Program yang awalnya dianggarkan untuk 12 bulan ini ditambah menjadi 15 bulan. Alokasi tambahan anggarannya senilai Rp 4,3 triliun sehingga total alokasinya menjadi Rp 21,9 triliun.

Ketiga adalah program keluarga harapan untuk 2,4 juta rumah tangga miskin sasaran. Tambahan anggarannya adalah Rp 0,7 triliun sehingga total alokasinya menjadi Rp 3,6 triliun. Dulu nilainya Rp 1,5 juta per rumah tangga. Mulai semester II-2013, jatahnya naik menjadi Rp 1,8 juta per rumah tangga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com