Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberlakuan Tarif Progresif KRL Ditunda

Kompas.com - 30/05/2013, 15:12 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tarif progresif kereta rel listrik (KRL) yang rencananya berlaku mulai 1 Juni 2013 ditunda. Sementara untuk tiket elektronik (e-ticketing) akan berlaku pada pukul 09.00 sampai 16.00. Di luar jam tersebut, tiket tetap menggunakan tarif biasa.

Direktur Utama PT Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo mengatakan, hal itu ditunda karena masih kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat sehingga penumpang masih banyak yang belum bisa menggunakannya.

"Sosialisasi sudah dilakukan dari April sampai Mei. Pada 1 Juni akan tetap dijalankan, tapi dengan waktu yang terbatas karena penumpang masih banyak belajar e-ticketing," jelas Tri di Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (30/5/2013).

Untuk sistem penarifan, tetap diberlakukan dengan harga yang sama, yaitu Rp 9.000. Jadi, tidak ada perbedaan orang yang menggunakan karcis biasa dan tiket elektronik yang diberlakukan pada jam 09.00 sampai 16.00.

"Penarifan masih tetap yang lama, belum menggunakan tarif progresif, biar tidak ada perbedaan," kata Tri.

Saat ini, PT KCJ terus melakukan sosialisasi agar dapat segera menerapkan sistem tarif progresif. Selain itu, peralatan untuk menunjang sistem ini juga akan terus dibenahi. Saat ini, perangkat tiket elektronik sudah dipasang di seluruh stasiun di Jabodetabek.

"Sebulan ini akan kita push. Mudah-mudahan bulan Juli sudah bisa semua. Perangkat semua sudah dipasang, tapi perlu ada penyesuaian, namanya juga sistem," ujar Tri.

Rencananya, penerapan tarif progresif dalam sistem tiket elektronik akan mulai diterapkan mulai 1 Juni 2013. Tarif progresif ini merupakan pembayaran tiket kereta api dengan menghitung jumlah stasiun yang dilewati.

Untuk lima stasiun pertama, akan dikenakan biaya Rp 3.000, selanjutnya penumpang hanya perlu membayar biaya sebesar Rp 1.000 untuk setiap tiga stasiun yang dilewatinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com