Kepala Subdirektorat III Ajun Komisaris Besar Nazly Harahap mengatakan, FA adalah residivis kasus sama. Saat ditangkap, dia juga sedang mengisi data kartu kredit ke kartu kredit palsu di dalam mobil.
FA mengaku mendapatkan data nasabah kartu kredit dengan cara membeli setelah menjadi anggota forum jual-beli data kartu kredit di tiga situs. ”Harga satu data 20 dollar sampai 50 dollar. Kalau fisik kartu kredit kosongnya Rp 1 juta per buah. Di laptopnya ada ribuan data pemegang kartu kredit,” katanya.
Kepala Unit I Subdit III Komisaris Roberto Pasaribu menjelaskan, para pencuri data kartu kredit yang IP
”Jadi, sistem keamanan komputer mesin kasir di tujuh toko itu yang tidak bagus. Bukan sistem jaringan di kantor pusatnya yang diserang. Ini karena komputer di tujuh toko itu dipakai untuk yang lain juga, tidak khusus untuk pengiriman data transaksi,” tuturnya.