Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Baru Pembobolan Kartu Kredit Terungkap

Kompas.com - 31/05/2013, 03:11 WIB

Kepala Subdirektorat III Ajun Komisaris Besar Nazly Harahap mengatakan, FA adalah residivis kasus sama. Saat ditangkap, dia juga sedang mengisi data kartu kredit ke kartu kredit palsu di dalam mobil.

FA mengaku mendapatkan data nasabah kartu kredit dengan cara membeli setelah menjadi anggota forum jual-beli data kartu kredit di tiga situs. ”Harga satu data 20 dollar sampai 50 dollar. Kalau fisik kartu kredit kosongnya Rp 1 juta per buah. Di laptopnya ada ribuan data pemegang kartu kredit,” katanya.

Kepala Unit I Subdit III Komisaris Roberto Pasaribu menjelaskan, para pencuri data kartu kredit yang IP addres-nya di luar negeri itu mudah merentas komputer tujuh toko kosmetik karena komputer itu juga digunakan memasukkan data lain atau keperluan lain. Pembobol meretas data setelah memasukkan malware, dalam hal ini virus trojan.

”Jadi, sistem keamanan komputer mesin kasir di tujuh toko itu yang tidak bagus. Bukan sistem jaringan di kantor pusatnya yang diserang. Ini karena komputer di tujuh toko itu dipakai untuk yang lain juga, tidak khusus untuk pengiriman data transaksi,” tuturnya. (RTS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com