Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Listrik Naik, Inflasi Mei Diperkirakan 0,11 Persen

Kompas.com - 31/05/2013, 14:19 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan tarif tenaga listrik diperkirakan bakal mempengaruhi laju inflasi bulanan Mei, sehingga inflasi diperkirakan bakal mencapai sekitar 0,11 persen. Nilai tersebut naik dibandingkan inflasi April sebesar 0,1 persen.

"Inflasi bulanan tersebut menyebabkan inflasi tahunan (yoy) mencapai 5,62 persen, lebih tinggi dari inflasi bulanan di April 2013 sebesar 5,57 persen," kata Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina di Jakarta, Jumat (31/5/2013).

Dian menambahkan inflasi bulanan Mei ini akan lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 0,07 persen. Dian menduga dampak kenaikan harga listrik di periode kedua (kuartal kedua) turut mempengaruhi inflasi di bulan Mei ini.

Beruntung, inflasi Mei 2013 tersebut tidak didorong oleh harga bawang merah dan bawang putih yang sebelumnya melonjak. Sebab, Dian menganggap harga kedua komoditas penyumbang inflasi yang tinggi tersebut kini sudah relatif menurun.

"Begitu juga dengan harga komoditas lain seperti cabai dan telur, yang kini juga sudah mulai menurun harganya," tambahnya. Sementara inflasi inti di Mei 2013 diperkirakan relatif tinggi menjadi 0,19 persen, dibanding 0,14 persen inflasi inti di April 2013. Kenaikan inflasi inti bulanan tersebut disebabkan karena inflasi inti tahunan Mei naik tipis menjadi 4,13 persen, dibanding inflasi inti Mei 2012 sebesar 4,12 persen.

"Tekanan inflasi inti ini relatif berkurang karena harga emas yang turun signifikan. Di sisi lain juga ada penurunan nilai tukar rupiah," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com