Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waralaba Lokal Makin Terjepit Waralaba Asing

Kompas.com - 31/05/2013, 19:16 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Waralaba lokal masih kalah bersaing dengan waralaba asing sehingga banyak waralaba asing menyerbu Tanah Air. Selain itu, pemerintah juga dinilai tak banyak memberikan dukungan bagi pengusaha lokal.

Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar mengatakan, pemerintah masih belum memberikan banyak dukungan terhadap waralaba lokal sehingga belum bersaing dengan waralaba asing yang terus masuk ke dalam negeri. Apalagi dalam hal akses ke perbankan.

"Waralaba lokal kita itu jalan sendiri. Dukungan dari pemerintah tidak ada. Seharusnya pemerintah membantu waralaba ini bisa bersaing dengan waralaba asing," kata Anang saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jumat (31/5/2013).

Anang menambahkan, waralaba asing biasanya memperoleh pembinaan, pendampingan usaha, hingga pemberian modal untuk usaha dari pemerintahnya. Dengan kondisi tersebut, waralaba mereka tumbuh subur dan mampu berekspansi ke negara lain. Bahkan seperti waralaba di Singapura sendiri, apabila waralaba tersebut memerlukan konsultasi usaha, maka pemerintahnya membiayai sekitar 75 persen dari total biaya konsultasi usaha waralaba tersebut sehingga usaha waralaba tersebut berjalan sukses.

Dalam catatan Anang, waralaba asing yang ada di Indonesia sekitar 350 waralaba, sedangkan waralaba lokal jumlahnya sekitar 2.000 waralaba. "Namun, yang benar-benar masuk kriteria waralaba hanya sekitar 100 unit. Itu pun yang bisa go international, misalnya ke Singapura atau Malaysia hanya sekitar 15 waralaba," tambahnya.

Anang menambahkan, kebanyakan waralaba lokal masih bersifat business opportunity (BO). Hal ini berbeda dengan konsep waralaba secara penuh sebab kelangsungan usaha BO ini masih belum jelas. "Cara masuk bisnis BO ini gampang, tapi kelangsungan usahanya dipertanyakan. Tahun ini untung, tahun depannya sudah tidak ada lagi. Ini masalahnya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Whats New
Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Whats New
Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com