Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Sepekan Merosot 86 Poin

Kompas.com - 02/06/2013, 14:35 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan sepekan kemarin mengalami penurunan 86,47 poin. Padahal pekan sebelumnya masih bisa naik, meski tipis hanya 9,41 poin. Penurunan ini juga terjadi pada indeks utama lainnya seperti indeks IDX30 memimpin penurunan 3,95 persen dan diikuti indeks JII dan LQ45 yang masing-masing anjlok 3,52 persen dan 3,47 persen. Hanya indeks DBX yang mengalami penguatan dengan naik 1,05 persen.

Di sisi lain, laju indeks sektoral pun tidak jauh berbeda dengan mayoritas mengalami penurunan. Namun hanya tiga sektor yang menguat yaitu indeks properti, perkebunan, dan perdagangan yang naik masing-masing 8,90 persen, 2,54 persen dan 1,57 persen.

Analis Trust Securities Yusuf Nugraha mengatakan, IHSG memang masih berada pada area jenuh beli (overbought). Dengan demikian, ini membuat posisinya kian rentan bila terjadi hantaman sentimen-sentimen negatif. "Apalagi laju bursa saham regional dan global juga tidak sepenuhnya mendukung dan adanya faktor internal yang juga berimbas negatif sehingga laju IHSG pun tersendat dan cenderung mengalami koreksi," kata Yusuf di Jakarta, Minggu (2/6/2013).

Yusuf menambahkan akibat sentimen yang kurang nyaman tersebut, asing kian getol jualan melebihi pekan sebelumnya sehingga IHSG terpuruk kian dalam.

Selama sepekan, asing mencatatkan jual bersih (nett sell) sebesar Rp 4,395 triliun, lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang jualan Rp 586,1 miliar. Sejak awal pekan kemarin, IHSG memang berada pada zona negatif seiring penutupan bursa saham Eropa dan AS di akhir pekan sebelumnya yang melemah. Pelaku pasar panik dan cenderung melepas posisi yang mengakibatkan IHSG terkoreksi menjauhi level psikologis 5.100 dan bahkan level 5.200-an yang sempat menjadi level tertinggi di bulan Mei 2013.

Di awal pekan, meski bursa saham AS dan Inggris libur, namun dengan positifnya sebagian besar pasar saham Eropa dan ditopang membaiknya sentimen di Asia, membuat pasar saham menghijau dan IHSG mampu menghapus kehilangan poin pada perdagangan sebelumnya. "Meski asing yang secara total perdagangan tercatat nett sell, namun di beberapa saham tercatat nett buy cukup besar," tambahnya.

Yusuf menganggap kondisi mulai berbalik arah saat bursa saham Asia mulai memerah pasca sentimen negatif dari penurunan outlook pertumbuhan ekonomi China oleh IMF sehingga sempat membuat IHSG terkoreksi. Akan tetapi, dengan posisi IHSG yang sedang berada pada fase konsolidasinya dimanfaatkan pelaku pasar untuk melanjutkan aktivitasnya di bursa.

Jelang akhir pekan, kembali variatifnya bursa saham Asia, apalagi dengan pelemahan tajam indeks HSI yang terimbas pelemahan bursa saham AS dan Eropa sebelumnya membuat laju kenaikan IHSG terhambat. IHSG pun terjungkal dan mengalami koreksi. Belum lagi sentimen dari pelemahan Rupiah yang membuat pelaku pasar hilang mood untuk melakukan transaksi. "Asing pun kian agresif jualan sehingga IHSG terperosok kian dalam," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com