Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan, IHSG Mencoba Bertahan

Kompas.com - 07/06/2013, 07:22 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini diprediksi mencoba bertahan di tengah kondisi pasar yang belum kondusif. 

Analis Trust Securities Yusuf Nugraha mengatakan, masih berjualannya pelaku pasar asing, merahnya penutupan mayoritas bursa saham Asia, dan pembukaan pasar Eropa membuat kondisi yang ada turut menambah ketidaknyamanan di pasar.

"IHSG berada di area jenuh jual (oversold). Namun, kami prediksi masih ada dorongan daya beli sehingga diharapkan mampu menahan agar IHSG tidak terlalu jatuh," kata Yusuf di Jakarta, Jumat (7/6/2013).

Bursa global dan regional bergerak variatif. Bursa saham Eropa mencoba berbalik positif dengan merespons penurunan unemployment rate Perancis dan sejumlah data inflasi di berbagai wilayah zona Euro. Selain itu, tetapnya suku bunga BoE Inggris dan ECB turut menambah sentimen positif.

Sementara itu, bursa saham AS diperkirakan akan mencoba menguat dengan merespons penurunan challanger job cuts (YoY) dan initial jobless claims dari sebelumnya. Meskipun demikian, pelaku pasar juga kemungkinan akan mencermati sentimen jadi tidaknya pengurangan stimulus The Fed.

Yusuf mengharapkan dorongan tersebut masih akan ada jelang akhir pekan ini sehingga IHSG tetap bertahan di atas level 5000-nya. Pada perdagangan Jumat (7/6/2013), diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.938-4.966 dan resistance 5.010-5.021.

Sementara rekomendasi sahamnya antara lain BSDE, JSMR, MNCN, SMRA, AKRA, LPKR, HRUM, ACES, BKSL, ARNA, dan WSKT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com