Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fluktuasi Rupiah Diperkirakan Segera Reda

Kompas.com - 07/06/2013, 19:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan segera mereda, menyusul intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih memproyeksikan fluktuasi nilai tukar rupiah tetap terjadi, sepanjang belum ada kejelasan mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Potensi pelemahan nilai tukar rupiah masih ada sampai adanya kejelasan bahan bakar minyak (BBM) subsidi, kondisi itu yang mendorong BI untuk melakukan intervensi," ujarnya Jakarta, Jumat (7/5/2013).

Menurut dia, posisi rupiah saat ini merefleksikan harga BBM subsidi. Jika harga BBM tidak jadi dinaikkan, rupiah diperkirakan kembali mengalami pelemahan yang cukup dalam terhadap dolar AS.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada hari ini bergerak menguat sebesar 113 poin menjadi Rp 9.787 dibanding sebelumnya di posisi Rp 9.900 per dollar AS.

Lana mengatakan bahwa menguatnya rupiah juga dipicu dari salah satu data klaim pengangguran AS yang tidak sesuai dengan ekspektasi sehingga diperkirakan The Fed akan menunda untuk mengurangi stimulus keuangannya.

"Kondisi itu membuat dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang di dunia, termasuk rupiah," kata dia. Lana mengatakan bahwa BI yang menerbitkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diharapkan dapat menandingi pergerakan kurs rupiah di pasar non-delivery forward (NDF) yang cenderung melemah.

Kepala Riset Monex Investindo Fututres Ariston Tjendra mengemukakan bahwa rupiah dapat mempertahankan penguatan terhadap dolar AS seiring dengan aksi jual dollar AS akibat kekhawatiran investor terhadap data tenaga kerja AS.

"Serangkaian petinggi The Fed telah mengisyaratkan keinginannya untuk mengurangi stimulus jika kondisi sektor tenaga kerja terus membaik. Namun, data tenaga kerja AS menunjukkan masih rapuh," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Spend Smart
    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    Earn Smart
    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Whats New
    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com