Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Setgab Jangan Diskreditkan PKS!

Kompas.com - 13/06/2013, 15:48 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid meminta semua pihak untuk menghargai sikap yang diambil partainya terkait kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Hal ini ia lontarkan karena ada sejumlah anggota Sekretariat Gabungan (Setgab) yang menyudutkan posisi PKS.

"Sesuai dengan code of conduct di poin nomor 1, sesama mitra koalisi tidak boleh saling mendiskreditkan," kata Hidayat di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (13/6/2013).

Anggota Majelis Syuro PKS ini menyayangkan ada pihak-pihak yang menyudutkan partainya. Semua bermula saat PKS secara terang-terangan menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Adapun poin nomor 1 yang tercantum dalam surat kontrak koalisi adalah sebagai berikut:

"Setiap anggota koalisi wajib memiliki dan menjalankan semangat kebersamaan dalam sikap dan komunikasi politik yang sungguh-sungguh mencerminkan kehendak yang tulus untuk berkoalisi. Anggota koalisi sepakat untuk tidak mengeluarkan pernyataan dan tindakan maupun komunikasi politik yang senantiasa menyerang dan mendiskreditkan satu sama lain sehingga semangat kebersamaan dan soliditas koalisi senantiasa dapat diimplementasikan bersama-sama."

Seperti diketahui, sikap PKS yang berseberangan dengan pemerintah membuat sejumlah pihak di dalam koalisi gerah. Bahkan dua politisi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana dan Ruhut Sitompul, menuding PKS tak tahu malu serta memiliki kepribadian ganda.

Tudingan itu dilandasi sikap PKS yang tidak tegas. Di satu sisi PKS tak setuju dengan kebijakan pemerintah. Namun, di sisi lain PKS tak berani keluar koalisi dan tiga menterinya juga masih setia membantu Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com