Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka di Thailand dan Terbangi India, Lion Air Siap Lawan AirAsia

Kompas.com - 14/06/2013, 17:03 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Bermodalkan ratusan pesawat baru, maskapai asal Indonesia, Lion Air menantang pesaing utamanya di Asia Tenggara, AirAsia, langsung di kandangnya. Strategi Lion adalah mengoperasikan Malindo Air, maskapai bertarif rendah berbasis Malaysia yang menawarkan berbagai layanan premium.

Malindo mulai terbang pada Maret lalu dengan pesawat Boeing 737. Maskapai ini menargetkan pelanggan AirAsia dan Malaysian Airline System dengan menawarkan makanan segar, kursi nyaman, dan TV layar sentuh dengan harga yang rendah.

Maskapai yang berpusat di Kuala Lumpur itu mengatakan tarif penerbangannya memang murah, karena mendapatkan pesawat dengan dengan harga miring dari Lion Air, pemegang 49% sahamnya. National Aerospace & Defence Industries—perusahaan perawatan, perbaikan, dan perombakan pesawat asal Malaysia—memiliki sisa 51% saham Malindo.

“Jika bisa memilih, setiap orang ingin terbang dengan maskapai premium. Yang menjadi batasan adalah harganya,” ujar CEO Malindo, Chandran Rama Muthy, dalam wawancara dengan The Wall Street Journal, Jumat (14/6/2013). Chandran ditemui pekan ini di penerbangan perdana Malindo dari Kuala Lumpur ke kota turis Sibu di Sarawak, Malaysia timur.

Menurut Chandran, terdapat celah pasar di antara maskapai premium dan bertarif rendah, yang diisi oleh model operasi hibrida maskapainya. Tidak seperti maskapai bertarif rendah lainnya, Malindo memiliki kabin kelas bisnis di penerbangan domestik.

Untung-ruginya Malindo akan berdampak besar bagi Lion, induk perusahaannya yang berambisi beroperasi di seluruh Asia Tenggara guna menyaingi AirAsia.

Sejauh ini, pasar penerbangan Malaysia didominasi oleh AirAsia, yang telah menerbangkan lebih dari 60% penumpang lokal dan merupakan maskapai bertarif rendah terbesar di Asia. Sementara itu, Lion yang memiliki 45% pangsa pasar di Indonesia, kini tengah mendirikan unit di Thailand dan telah memiliki maskapai premium di Indonesia melalui Batik Air.

Malindo, yang memiliki logo serupa Lion Air di pesawatnya, berencana menambah jumlah armadanya menjadi 10 pesawat sampai akhir tahun ini, yaitu enam pesawat jet Boeing 737-900 dan empat turboprop. Saat ini Malindo telah memiliki empat pesawat, dengan tingkat isian rata-rata 80%.

Malindo dapat memesan lebih banyak pesawat sesuai kebutuhan dari Lion Air tahun depan. Lion sendiri akan menerima 34 pesawat baru pada 2014, demikian ujar Chandran, mantan petinggi Lion.

“Tujuan kami adalah menjadikan Kuala Lumpur pusat transit di Asia Tenggara. Kami akan menghubungkan penumpang dari India dan Dhaka ke Kuala Lumpur,” ujar Chandran.

Malindo berencana memulai rute ke New Delhi pada Agustus, yang kini masih menunggu persetujuan dari regulator di India. Maskapai ini juga berharap dapat terbang ke kota-kota India lainnya serta ke Cina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com