Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2013, 20:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak akan mengerahkan massa untuk menolak kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sejumlah spanduk juga akan diturunkan menjelang rapat pengesahan RAPBN-P yang memasukkan sejumlah dana kompensasi dari kenaikan harga BBM.

"Kalau pengerahan massa itu, saya rasa tidak perlu, dari partai tidak akan menurunkan massa," ujar anggota Majelis Syuro PKS Jazuli Juwaini di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/6/2013).

Jazuli menjelaskan, partainya tidak selalu melakukan demonstrasi setiap ada permasalahan. Sikap PKS, kata Jazuli, cukup disampaikan melalui parlemen. Aksi unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia beberapa hari lalu pun diakuinya bukan atas instruksi pengurus pusat. "Kalau ada simpatisan-simpatisan yang berinisiatif menggelar aksi silakan saja. Tetapi, dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) tidak ada instruksi itu (unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM)," imbuhnya.

Sementara itu, anggota Majelis Syuro PKS Idris Lutfi mengungkapkan, spanduk-spanduk penolakan kenaikan harga BBM yang sebelumnya bertebaran di berbagai kota di Indonesia sudah mulai diturunkan. Menurut Idris, spanduk itu hanya untuk menjadikan isu ini banyak mendapat perhatian.

"Karena kami merasa akibatnya sudah cukup berhasil. Banyak orang membahas soal isu ini. Maka, itu sudah tidak perlu lagi spanduknya dipasang," kata Idris.

Dewan Perwakilan Rakyat akan mengesahkan rancangan Undang-Undang APBN-P 2013 pada Senin (17/6/2013) dalam forum rapat paripurna. Di dalam draft RUU itu terdapat komponen dana kompensasi kenaikan harga BBM salah satunya bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Pengesahan dana BLSM yang terakhir disetujui Banggar sebesar Rp 9,32 triliun ini diperkirakan akan berlangsung alot.

Pasalnya, Fraksi PDI Perjuangan menolak dana ini. Sementara Fraksi Partai Demokrat, Fraksi PPP, dan Fraksi PAN sepakat. Sementara Fraksi PKB, Fraksi Partai Hanura, dan Fraksi Partai Gerindra tidak hadir dalam rapat pembahasan BLSM di Banggar sehingga dianggap setuju.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Terima Pendanaan dari Induk Usaha, BBN Airlines Tambah 40 Pesawat di Indonesia

    Terima Pendanaan dari Induk Usaha, BBN Airlines Tambah 40 Pesawat di Indonesia

    Whats New
    Daftar Tarif Tol Trans Jawa untuk Kendaraan Golongan I

    Daftar Tarif Tol Trans Jawa untuk Kendaraan Golongan I

    Whats New
    Kuota Solar Subsidi Diprediksi 'Jebol', Pemerintah Diminta Bijak Lakukan Penambahan

    Kuota Solar Subsidi Diprediksi "Jebol", Pemerintah Diminta Bijak Lakukan Penambahan

    Whats New
    Akulaku Ajukan Rencana Action Plan, OJK: Kami Sedang Monitor Ketat

    Akulaku Ajukan Rencana Action Plan, OJK: Kami Sedang Monitor Ketat

    Whats New
    Alasan Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Turun Per 1 Desember 2023

    Alasan Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Turun Per 1 Desember 2023

    Whats New
    Rencana Penyehatan Tersendat, OJK Bakal Panggil Pengurus AJB Bumiputera

    Rencana Penyehatan Tersendat, OJK Bakal Panggil Pengurus AJB Bumiputera

    Whats New
    OJK Sebut Masih Ada 7 Dapen BUMN dalam Pengawasan Khusus

    OJK Sebut Masih Ada 7 Dapen BUMN dalam Pengawasan Khusus

    Whats New
    Lebih 'Hijau', PLTU Paiton Pakai Biomassa Serbuk Kayu dan Bertahap Kurangi Batu Bara

    Lebih "Hijau", PLTU Paiton Pakai Biomassa Serbuk Kayu dan Bertahap Kurangi Batu Bara

    Whats New
    Astra Otoparts Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S1, Simak Persyaratannya

    Astra Otoparts Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S1, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Sensus Pertanian 2023, Jumlah Petani Gurem Naik Jadi 16,89 Juta

    Sensus Pertanian 2023, Jumlah Petani Gurem Naik Jadi 16,89 Juta

    Whats New
    DPR Dorong Tumbuhan Kratom Masuk Daftar Tanaman Obat di Aturan Kementan

    DPR Dorong Tumbuhan Kratom Masuk Daftar Tanaman Obat di Aturan Kementan

    Whats New
    Cara PLTU Kurangi Emisi, Olah Limbah Debu Batu Bara Jadi Bahan Bangunan

    Cara PLTU Kurangi Emisi, Olah Limbah Debu Batu Bara Jadi Bahan Bangunan

    Whats New
    Asosiasi: Hasil Panen Kratom Lebih Besar dibandingkan Karet...

    Asosiasi: Hasil Panen Kratom Lebih Besar dibandingkan Karet...

    Whats New
    Pengusaha Waswas Belum Ada Kejelasan Regulasi Kratom di Indonesia

    Pengusaha Waswas Belum Ada Kejelasan Regulasi Kratom di Indonesia

    Whats New
    Saham Gajah Tunggal, Kimia Farma dan Amman Mineral Bikin IHSG Ditutup 'Menghijau'

    Saham Gajah Tunggal, Kimia Farma dan Amman Mineral Bikin IHSG Ditutup "Menghijau"

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com