Budi, menyatakan kondisi IHSG saat ini merupakan gabungan antara seasonal sentiment dan cyclical fundamental. Sentimen musiman, kata Budi, merupakan hal biasa terkait dengan masa liburan pada kuartal 2, naiknya harga BBM, dan trade balance dalam current account defisit.
Sementara cyclical fundamental terjadi karena salah satunya ada tanda-tanda penguatan di Amerika Serikat. "Indeks saat ini bersifat musiman dan bersiklus setelah secara fundamental mendorong membengkaknya defisit neraca perdagangan," kata Budi dalam Media Briefing Bahana Group, Jakarta, Rabu (21/8/2013).
Budi berpendapat, kecemasan terhadap Federal Reserve AS yang akan memotong stimulus menjadi katalis negatif menjadi faktor eksternal.
Di samping itu spekulasi mengenai kondisi Indonesia yang dikatakan akan seperti India yang terpuruk sebagai imbas dari defisit neraca berjalan. Terkait kondisi ini, Budi menyarankan para investor untuk mulai membeli Surat Utang Negara (SUN). Selain itu, investor juga disarankan untuk membeli saham big caps yang cenderung tahan menghadapi pelemahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.