JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengeluarkan aturan tidak ada pembatasan impor kedelai untuk mengatasi masalah melonjaknya harga kedelai. Aturan itu melalui Peraturan Menteri Perdagangan.
"Untuk kedelai kita lebih buka. Jadi tidak ada pembatasan-pembatasan," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan seusai rapat bersama Wakil Presiden Boediono di Kantor Wapres di Jakarta, Selasa ( 3/9/2013 ).
Gita mengatakan, selain mengenai kedelai, rapat juga membahas masalah holtikultura dan daging sapi. Ikut dalam rapat diantaranya Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan Chatib Basri, dan Menteri Pertanian Suswono.
Mengutip Situs Sekretariat Kabinet, dalam Permendag tertanggal 28 Agustus 2013 , selain melalui importir terdaftar (IT) dan importir produsen (IP), BUMN lain selain Bulog juga diberi kesempatan ikut dalam Program Stabilisasi Harga Kedelai.
Selain itu, Bulog dan IT wajib menyerap kedelai lokal serta menjual kedelai lokal kepada pengrajin tahu dan tempe dengan jumlah yang telah ditentukan. Dengan demikian, melalui kebijakan Stabilisasi Harga Kedelai petani mau menanam dan meningkatkan produksi kedelai.
Pihak Kemendag menyebut stok kedelai cukup sampai bulan Oktober 2013 . Sebanyak 149.000 ton sudah ada di tangan importir dan akan datang lagi 150.000 ton sampai September.
Kemendag juga telah mengeluarkan persetujuan impor kedelai hingga Desember 2013 sebanyak 584.000 ton kepada 21 perusahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.