Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh Kedelai, Balada Konsumen Tempe dan Tahu

Kompas.com - 11/09/2013, 07:14 WIB

Hilangnya tempe dan tahu di warteg juga dikeluhkan sopir angkutan umum yang mangkal di Kebayoran Lama. ”Beli bensin makin mahal, makanan juga mahal. Bisa-bisa kerja seharian, untuk makan saja tetap tidak cukup,” kata Benny, sopir bus umum.

Kekecewaan juga dirasakan beberapa karyawan swasta di kawasan Pasar Kenari, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa siang, yang biasa makan nasi di warteg dengan lauk tempe dan tahu goreng. Sebab, warteg langganan itu tidak lagi menyediakan makanan kesukaan mereka.

”Saya terus terang tidak semangat makan kalau tidak megang tempe atau tahu goreng sambil mencocol sambal,” ujar pria berkumis yang makan di warung itu.

Udin (25), penjual nasi warteg, juga tidak bisa menjelaskan kepada pelanggannya kapan wartegnya kembali menjual menu tempe dan tahu goreng.

”Katanya sih tiga hari. Rabu ini sudah bikin tempe lagi, tetapi enggak tahu deh. Mudah-mudahan sih bener,” kata Udin.

Asriah (30), pedagang gorengan di depan Plaza Senayan, mengaku, sejak tak lagi menjual tempe dan tahu goreng pada Senin lalu, dagangannya tak terlalu ramai.

”Yang selalu ditanya adalah goreng tempe atau tahu. Kalau tak ada goreng tahu dan tempe, mereka tak jadi beli,” ujar Asriah, yang hanya menjual singkong, bakwan, ubi, dan cimol.

Oleh karena itu, ia menolak perajin tempe ikutan-ikutan seperti mahasiswa melakukan aksi mogok.

”Kalau memang mau dinaikin harga tempe atau tahunya, silakan saja, tetapi jangan mogok bikin tempe. Kan, yang rugi, kita-kita juga yang cuma pedagang kecil,” ujarnya. (ART/NEL/RAY/PIN/HAR/JOS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com