Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Harus Jaga Kehati-hatian

Kompas.com - 24/09/2013, 09:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Industri perbankan saat ini dalam kondisi yang kuat. Bahkan, lebih kuat dibandingkan dengan tahun 1997-1998 saat krisis ekonomi menerpa Indonesia dan pada tahun 2008 saat krisis global. Meski demikian, bank tetap harus menjaga kehati-hatian.

Demikian benang merah paparan industri perbankan dalam seminar yang diselenggarakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Senin (23/9/2013).

Ketua Dewan Komisioner LPS Heru Budiargo memaparkan, saat ini, aset LPS mencapai Rp 38 triliun. ”Jumlah ini relatif rendah jika dibandingkan dengan dana pihak ketiga perbankan yang mencapai Rp 3.300 triliun,” kata Heru.

Oleh karena itu, kata Kepala Eksekutif LPS Mirza Adityaswara, kondisi kesehatan bank harus dijaga. Dengan demikian, tidak akan terjadi sesuatu dengan perbankan Indonesia.

LPS menjamin dana simpanan nasabah bank dengan sejumlah syarat. Di antaranya simpanan itu mendapat bunga tidak lebih besar daripada suku bunga penjaminan.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kondisi rasio pinjaman terhadap simpanan perbankan pada triwulan II-2013 sekitar 86,8 persen. Angka ini tertinggi sejak krisis Asia pada tahun 1997-1998. ”Namun, industri perbankan lebih kuat daripada sebelumnya,” ujarnya.

Anat Admati, Guru Besar Universitas Stanford, justru mengusulkan membuat aturan bagi perbankan untuk menjaga rasio ekuitas terhadap total aset pada kisaran 20-30 persen. Saat ini, aturan tersebut memang belum ada karena perbankan dunia mengenal batasan modal sesuai aturan Basel.

Industri

Di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat dan kredit perbankan yang melambat, industri perbankan mulai mengatur langkah. Meski demikian, perbankan tetap optimistis.

Data Bank Indonesia per Juli 2013, kredit bank umum yang diberikan kepada pihak ketiga mencapai Rp 3.021 triliun, sedangkan dana pihak ketiga Rp 3.392 triliun.

Rata-rata rasio pinjaman terhadap simpanan bank umum 88,68 persen atau meningkat dibandingkan dengan posisi Juni 2013 yang sebesar 86,8 persen. Adapun rasio kecukupan modal rata-rata bank umum 18,08 persen.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, seusai seminar LPS, mengakui, BCA merevisi target pertumbuhan kredit tahun ini dari 20-22 persen menjadi 18 persen. BCA sengaja mengerem pertumbuhan kredit agar tidak terlalu tinggi.

”Kami menjaga porsi kredit 6-8 persen dari total kredit untuk setiap industri,” kata Jahja.

Perihal modal, saat ini, BCA memiliki rasio kecukupan modal 16 persen. Dengan demikian,
belum akan memerlukan tambahan modal selama beberapa waktu.

Direktur Bank Danamon Vera Eve Lim mengakui, kinerja Danamon hingga saat ini baik begitu juga dengan pertumbuhan kreditnya. Target pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 18 persen diyakini akan tercapai.

Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono juga optimistis dapat membukukan laba sebelum pajak Rp 780 miliar sepanjang tahun 2013. ”Saat ini laba sebelum pajak Bank DKI Rp 577 miliar,” kata Eko. (IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com