Di sinilah kesempatan kerja orang Indonesia dan waktunya membalas budi Jepang dengan membantu berbagai proyek persiapan tersebut. Tentu saja bukan sembarangan orang Indonesia. Pasti diharapkan mereka punya kemampuan bahasa Jepang agar bisa komunikasi dengan baik. Punya skill atau kemampuan lebih di berbagai bidang, misalnya di bidang rekayasa bangunan, sipil, dan, sebagainya.
Itu barulah dari segi tenaga kerja yang pasti dibutuhkan Jepang khususnya Tokyo dalam waktu mendatang ini agar Olimpiade 2020 sukses nantinya. Masih banyak kesempatan bisnis lain yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia seiring dengan akan diselenggarakannya Olimpiade 2020 tersebut.
Lihat saja proyek di bidang servis akan menghabiskan 651 miliar yen, bidang konstruksi akan memakan biaya 474,5 miliar yen, bidang ritel akan memakan biaya 277,9 miliar yen, bidang finansial seperti asuransi akan memakan biaya 117,8 miliar yen, dan banyak lagi proyek yang akan terkait Olimpiade 2020 di Tokyo.
Berbagai bahan baku pasti dibutuhkan Jepang untuk pembangunan berbagai proyek dan sebagian bahan baku tentu bisa dipasok dari Indonesia, misalnya soal aluminium. Bisa dari Indonesia bukan? Mulai 1 November 2013 secara hukum pemerintah Indonesia telah menguasai PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang memproduksi sangat luar biasa jumlah aluminium bagi keputuhan berbagai macam proyek pembangunan di Indonesia dan luar negeri.
Pada intinya adalah, banyak peluang bisnis bagi Indonesia dengan diputuskannya satu Negara Asia, sahabat kita Jepang, khususnya Tokyo sebagai tempat penyelenggaraan Olimpiade 2020. Jangan lihat fisik tujuh jam penerbangan. Jaman teknologi modern dewasa ini, jam penerbangan bukanlah alasan bagi tidak bisa mencapai kata sepakat dalam bisnis internasional dewasa ini. Bisnis besar pula bagi Indonesia kalau mau dan bisa mendekati Jepang untuk ikut proyek Olimpiade 2020 tersebut.
Tinggal bagi kita ada niat yang kuat atau tidak untuk mendekati Jepang. Belajar dulu bahasa Jepang agar orang Jepang (pemilik uang) senang kepada kita. Wajarlah berpikir demikian. Orang asing yang ke Indonesia mau proyek kita di Indonesia, tentu kita akan senang kalau bisa berkomunikasi pakai bahasa Indonesia dengan orang asing tersebut. Rasa simpatik itulah yang perlu kita pupuk setinggi mungkin dalam berbisnis di samping juga rasa kepercayaan satu sama lain adalah hal terpenting dalam berbisnis.
Jalan terbuka lebar, setidaknya di depan kita, sesama Negara Asia, proyek besar telah diputuskan dilakukan di Tokyo. Buktikan kalau pengusaha Indonesia bukan hanya jago di kandang sendiri, tetapi juga bisa berbisnis hebat di negara orang lain, terutama Jepang yang terkenal sangat sulit menembus perekonomian Jepang selama ini, citra penguasa Internasional. Benarkah demikian?
Semua kembali kepada kita sendiri, mau gambarimasu atau tidak? Punya niatan kuat atau tidak. Ikuti pula cara berbisnis orang Jepang, maka semua pengusaha Indonesia dan warga Indonesia pasti bisa berhasil di Jepang, berbahagia bersama rakyat Jepang menyongsong Olimpiade 2020. Yokoso Olimpiade 2020 di Tokyo!
Penulis adalah CEO Office Promosi Ltd., Tokyo, telah lebih dari 20 tahun berdomisili di Tokyo, Jepang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.