Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olimpiade 2020 Tokyo, Peluang bagi Tenaga Kerja Indonesia

Kompas.com - 06/10/2013, 07:33 WIB

Di sinilah kesempatan kerja orang Indonesia dan waktunya membalas budi Jepang dengan membantu berbagai proyek persiapan tersebut. Tentu saja bukan sembarangan orang Indonesia. Pasti diharapkan mereka punya kemampuan bahasa Jepang agar bisa komunikasi dengan baik. Punya skill atau kemampuan lebih di berbagai bidang, misalnya di bidang rekayasa bangunan, sipil, dan, sebagainya.

Itu barulah dari segi tenaga kerja yang pasti dibutuhkan Jepang khususnya Tokyo dalam waktu mendatang ini agar Olimpiade 2020 sukses nantinya. Masih banyak kesempatan bisnis lain yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia seiring dengan akan diselenggarakannya Olimpiade 2020 tersebut.

Lihat saja proyek di bidang servis akan menghabiskan 651 miliar yen, bidang konstruksi akan memakan biaya 474,5 miliar yen, bidang ritel akan memakan biaya 277,9 miliar yen, bidang finansial seperti asuransi akan memakan biaya 117,8 miliar yen, dan banyak lagi proyek yang akan terkait Olimpiade 2020 di Tokyo.

Berbagai bahan baku pasti dibutuhkan Jepang untuk pembangunan berbagai proyek dan sebagian bahan baku tentu bisa dipasok dari Indonesia, misalnya soal aluminium. Bisa dari Indonesia bukan? Mulai 1 November 2013 secara hukum pemerintah Indonesia telah menguasai PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang memproduksi sangat luar biasa jumlah aluminium bagi keputuhan berbagai macam proyek pembangunan di Indonesia dan luar negeri.

Pada intinya adalah, banyak peluang bisnis bagi Indonesia dengan diputuskannya satu Negara Asia, sahabat kita Jepang, khususnya Tokyo sebagai tempat penyelenggaraan Olimpiade 2020. Jangan lihat fisik tujuh jam penerbangan. Jaman teknologi modern dewasa ini, jam penerbangan bukanlah alasan bagi tidak bisa mencapai kata sepakat dalam bisnis internasional dewasa ini. Bisnis besar pula bagi Indonesia kalau mau dan bisa mendekati Jepang untuk ikut proyek Olimpiade 2020 tersebut.

Tinggal bagi kita ada niat yang kuat atau tidak untuk mendekati Jepang. Belajar dulu bahasa Jepang agar orang Jepang (pemilik uang) senang kepada kita. Wajarlah berpikir demikian. Orang asing yang ke Indonesia mau proyek kita di Indonesia, tentu kita akan senang kalau bisa berkomunikasi pakai bahasa Indonesia dengan orang asing tersebut. Rasa simpatik itulah yang perlu kita pupuk setinggi mungkin dalam berbisnis di samping juga rasa kepercayaan satu sama lain adalah hal terpenting dalam berbisnis.

Jalan terbuka lebar, setidaknya di depan kita, sesama Negara Asia, proyek besar telah diputuskan dilakukan di Tokyo. Buktikan kalau pengusaha Indonesia bukan hanya jago di kandang sendiri, tetapi juga bisa berbisnis hebat di negara orang lain, terutama Jepang yang terkenal sangat sulit menembus perekonomian Jepang selama ini, citra penguasa Internasional. Benarkah demikian?

Semua kembali kepada kita sendiri, mau gambarimasu atau tidak? Punya niatan kuat atau tidak. Ikuti pula cara berbisnis orang Jepang, maka semua pengusaha Indonesia dan warga Indonesia pasti bisa berhasil di Jepang, berbahagia bersama rakyat Jepang menyongsong Olimpiade 2020. Yokoso Olimpiade 2020 di Tokyo!

Penulis adalah CEO Office Promosi Ltd., Tokyo, telah lebih dari 20 tahun berdomisili di Tokyo, Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com