Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Ketok Palu Anggaran Tiga Kementerian Koordinator

Kompas.com - 22/10/2013, 19:42 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Anggaran DPR akhirnya menyepakati anggaran dari tiga Kementerian Koordinator yaitu Kemenko Perekonomian, Kemenko Polhukam dan Kemenko Kesra. Nilai anggaran untuk tahun depan tersebut mencapai Rp 1,129 triliun.

Ketua Badan Anggaran DPR Ahmadi Noor Supit mengatakan, anggaran tersebut terdiri dari Rp 514,35 miliar untuk Menko Polhukam, sebesar Rp 317,45 miliar untuk Menko Perekonomian dan Kemenko Kesra sebesar Rp 298 miliar.

"Kita setujui anggaran di tiga kementerian koordinator ini dengan masing-masing anggarannya," kata Noor Supit di Badan Anggaran DPR Jakarta, Selasa (22/11/2013).

Dalam rapat kerja selama tiga jam ini, tidak ada bantahan berarti dari anggota Badan Anggaran DPR. Hanya Dolfie OFP, anggota Badan Anggaran dari Fraksi PDIP yang menyanggah anggaran dari tiga kementerian koordinator tersebut.

Dolfie menyebut bahwa anggaran untuk Kemenko Polhukam tidak memiliki indikator kesuksesan. Hingga saat ini justru kebebasan beribadah terganggu dan banyak kasus keamanan dan kepastian hak azasi manusia (HAM) belum terpenuhi.

Begitu juga dengan anggaran untuk Kemenko Perekonomian. Dolfie menyebut bahwa tidak ada indikator kesuksesan dari program yang digawangi oleh Hatta Radjasa ini.

"Kemenko Perekonomian ini malah sibuk mengurus MP3EI, padahal program itu hanya menguntungkan wilayah yang ekonomis, tapi masalahnya bagaimana kawasan yang tertinggal?," tambahnya.

Begitu juga dengan anggaran di Kemenko Kesra. Dolfie menyebut bahwa pemerintah tidak memberantas angka masyarakat yang rawan miskin. Padahal dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa kelompok yang rentan miskin ini justru semakin bertambah jumlahnya.

"Jadi seolah-olah target pembangunan tidak menyentuh mereka," tambahnya. Karena tidak banyak fraksi yang menolak pagu anggaran dari tiga kementerian ini, maka DPR pun menyetujui dengan mudah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelancaran Transportasi Jadi Tantangan di RI, RITS Siap Kerja Sama Percepat Implementasi MLFF

Kelancaran Transportasi Jadi Tantangan di RI, RITS Siap Kerja Sama Percepat Implementasi MLFF

Whats New
Sebelum Kembali ke Masyarakat, Warga Binaan Lapas di Balongan Dibekali Keterampilan Olah Sampah

Sebelum Kembali ke Masyarakat, Warga Binaan Lapas di Balongan Dibekali Keterampilan Olah Sampah

Whats New
TLPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

TLPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

Whats New
BRI Life Fokus Pasarkan Produk Asuransi Tradisional, Unitlink Tinggal 10 Persen

BRI Life Fokus Pasarkan Produk Asuransi Tradisional, Unitlink Tinggal 10 Persen

Whats New
Dukung Pengembangan Industri Kripto, Upbit Gelar Roadshow Literasi

Dukung Pengembangan Industri Kripto, Upbit Gelar Roadshow Literasi

Whats New
Agar Tak 'Rontok', BPR Harus Jalankan Digitalisasi dan Modernisasi

Agar Tak "Rontok", BPR Harus Jalankan Digitalisasi dan Modernisasi

Whats New
Emiten Beras, NASI Bidik Pertumbuhan Penjualan 20 Pesen Tahun Ini

Emiten Beras, NASI Bidik Pertumbuhan Penjualan 20 Pesen Tahun Ini

Whats New
Sri Mulyani Tanggapi Usulan Fraksi PDI-P soal APBN Pertama Prabowo

Sri Mulyani Tanggapi Usulan Fraksi PDI-P soal APBN Pertama Prabowo

Whats New
Menhub Sarankan Garuda Siapkan Tambahan Pesawat untuk Penerbangan Haji

Menhub Sarankan Garuda Siapkan Tambahan Pesawat untuk Penerbangan Haji

Whats New
Apindo: Pengusaha dan Serikat Buruh Tolak Program Iuran Tapera

Apindo: Pengusaha dan Serikat Buruh Tolak Program Iuran Tapera

Whats New
Orang Kaya Beneran Tidak Mau Belanjakan Uangnya untuk 5 Hal Ini

Orang Kaya Beneran Tidak Mau Belanjakan Uangnya untuk 5 Hal Ini

Spend Smart
Apindo Sebut Iuran Tapera Jadi Beban Baru untuk Pengusaha dan Pekerja

Apindo Sebut Iuran Tapera Jadi Beban Baru untuk Pengusaha dan Pekerja

Whats New
Emiten Produk Kecantikan VICI Bakal Bagi Dividen Tunai Rp 46,9 Miliar

Emiten Produk Kecantikan VICI Bakal Bagi Dividen Tunai Rp 46,9 Miliar

Whats New
Apa Itu Iuran Tapera yang Akan Dipotong dari Gaji Pekerja?

Apa Itu Iuran Tapera yang Akan Dipotong dari Gaji Pekerja?

Whats New
Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com