Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Berdemo, Pengusaha Minta Dialog Bipartit Diutamakan

Kompas.com - 01/11/2013, 07:49 WIB

Bentrokan
Berkenaan dengan terjadinya aksi kekerasan dalam aksi buruh, Rikwanto mengatakan, bentrokan terjadi antara massa salah satu ormas yang menolak demonstrasi dan buruh yang melakukan mogok nasional. Mereka beranggapan aksi tersebut tidak sejalan dengan investasi dan keberadaan sentra ekonomi di kawasan itu.

Massa Pemuda Pancasila beranggapan keberadaan pabrik di kawasan itu membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dengan merebaknya rumah petak dan indekos, warung makan, dan jasa transportasi ojek.

”Mereka tidak mau pabrik ditutup karena aksi dan tuntutan buruh. Diperkirakan ada 500 orang massa ormas yang berhadapan dengan 15.000 buruh,” tuturnya.

Sekretaris Jenderal KSPI Muhammad Rusdi menegaskan bahwa elemen buruh dan pekerja mematuhi instruksi Presiden KSPI Said Iqbal untuk menghindari konflik antar-anak bangsa dalam melakukan aksi massa memperjuangkan kesejahteraan.

”Sejak aksi prakondisi kemarin (Rabu, 30/10), para buruh sudah diperlakukan kasar dengan dipentungi dan dirampas atributnya oleh para preman sewaan perusahaan. Namun, buruh tetap mengalah dan menghindari konflik dengan tidak melakukan perlawanan sesuai instruksi Presiden KSPI Said Iqbal,” kata Rusdi di Jakarta, Kamis. (HAM/CAS/RAZ/ETA/JON/ENG/ABK/DEN/ACI/GRE/DIA/JOS/FRO/RAY/MKN/BRO/PIN/BUR/Antara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com