Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Pemilu 2014 Dorong Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 01/11/2013, 11:15 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAs.com
- Di tengah krisis global,  Pemilu 2014 bisa menjadi mesin bagi pertumbuhan perekonomian nasional hingga menyentuh 6,5 persen. Demikian disampaikan Kepala Divisi Asesmen Transmisi Moneter dan sektor Keuangan Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter, Bank Indonesia, Piter Abdullah di Bengkulu, Kamis (31/10/2013).

"Pengalaman kita dari pemilu sebelumnya itu ada dampak dampak yang cukup signifikan dari konsumsi pemilu bagi pertumbuhan ekonomi nasional, selain itu kita berharap perbaikan ekonomi global cepat terjadi sehingga itu akan berimbas positif juga bagi perbaikan ekonomi nasional," katanya.

Dia mengatakan, perbaikan ekonomi nasional yang didorong kegiatan pemilu antara lain dari belanja partai dan kegiatan para calon legislatif.

Secara umum menurut dia, hambatan ekonomi nasional pada 2014 berada pada hambatan eksternal yakni ancaman krisis ekonomi global yang memicu perekonomian nasional. Sementara dari sisi internal, imbas krisis global pada kondisi defisit neraca pembayaran.  Dua hal itu yang menjadi sorotan utama BI.

Ia mengatakan, perlambatan ekonomi pada tahun ini dari 6,5 persen menjadi 5,9 persen karena imbas pertumbuhan ekonomi global yang melambat.  Pada 2014 pertumbuhan ekonomi global diharapkan akan melaju pesat dengan mulai membaiknya secara perlahan perekonomian di Amerika dan Eropa. "Kalaupun itu tidak terjadi kita masih bisa berharap dari aktifitas Pemilu," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com