Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Picu "Subprime Mortgage" pada 2008, JP Morgan Setuju Bayar Rp 150 T

Kompas.com - 20/11/2013, 06:31 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber AP
WASHINGTON, KOMPAS.com — JPMorgan Chase & Co setuju membayar 13 miliar dollar AS atau hampir Rp 150 triliun untuk informasi yang menyesatkan kepada para investor tentang kualitas sekuritas berbasis mortgage menjelang krisis keuangan pada 2008. Kesepakatan itu dibayarkan kepada investor sampai pemilik rumah yang terjerat utang karena penilaian JPMorgan pada 2008.

Kesepakatan diumumkan Selasa (19/11/2013), menjadi yang terbesar dalam sejarah sengketa Pemerintah Amerika Serikat dan korporasi. Jumlah yang disepakati sudah mencakup kesepakatan dengan Pemerintah Amerika Serikat serta negara bagian New York dan California.

JPMorgan dan bank lain menjual sekuritas berjaminan hipotek yang menjerumuskan nilainya saat pasar perumahan di Amerika runtuh pada 2006 dan 2007. Inilah bagian dari skandal subprime mortgage yang kemudian memicu krisis keuangan terburuk setelah "Depresi Hebat" pada 1930 itu.

Kesepakatan yang tercapai setelah negosiasi berbulan-bulan ini akan menjadi tolok ukur bagi kesepakatan yang akan dibuat dengan bank investasi lain di Amerika. Sebagai bagian dari kesepakatan, JP Morgan setuju membayar 4 miliar dollar AS atau setara Rp 45 triliun untuk pemilik rumah yang terjerat utang. JPMorgan mengakui pula telah salah mengartikan kualitas sekuritas pada investor.

"Tanpa diragukan lagi, perilaku yang terungkap dalam investigasi ini adalah penabur benih krisis perumahan," kata Jaksa Agung Amerika Eric Holder. "JPMorgan bukan satu-satunya lembaga keuangan selama periode tersebut yang sengaja menawarkan pinjaman beracun dan menjualnya kepada investor yang tidak curiga. Tidak ada alasan untuk membenarkan perilaku perusahaan itu," papar Holder.

JPMorgan juga harus membayar denda 2 miliar dollar atau sekitar Rp 23 triliun untuk pemerintah Federal, dan 1 miliar dollar AS atau Rp 11 triliun untuk negara bagian New York. Sebanyak 6 miliar dollar yang lain, atau hampir Rp 70 triliun harus dibayarkan sebagai kompensasi untuk para investor yang telah dirugikannya.

Dalam sebuah pernyataan, CEO JPMorgan Jamie Dimon mengatakan bahwa kesepakatan itu mencakup "porsi yang sangat signifikan" untuk bank-bank yang tersandung sekuritas berbasis jaminan hipotek dan para pewaris pembeli produk dari bank investasi Bear Stearns dan Washington Mutual pada 2008 .

"Kami senang merampungkan kesepakatan luas ini dengan (pemerintah) dan telah menyelesaikan pembayaran denda ke Departemen Kehakiman dan (departemen) lain-lain," kata Dimon dalam pernyataannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com