Senior Manajer Komunikasi Eksternal Garuda Ikhsan Rosan mengatakan, penerapan frekuensi penerbangan dirancang karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pihak Garuda menilai jika permintaan terus meningkat, maka secara otomatis frekuensi penerbangan akan terus ditambah.
"Jika pengurangan frekuensi penerbangan, maka itu nantinya akan berdampak pada ekonomi Indonesia karena frekuensi penerbangan terus bertambah diikuti dengan adanya permintaan yang bertambah," ungkap Iksan, Rabu (20/11/2013).
Iksan mengungkapkan, frekuensi penerbangan akan berpengaruh pada ketersediaan kursi pesawat yang terbatas dan mobilitas masyarakat. Jadi, ketika pelanggan Garuda meminta tambahan penerbangan tetapi barangnya tidak ada, maka Garuda akan meningkatkan tarifnya sehingga akan semakin mahal.
"Di satu sisi penerbangan itu mendukung orang untuk melakukan bisnis dan mobilitas," ungkap Ikhsan.
Sebelumnya diberitakan, semua maskapai penerbangan yang memiliki slot di Bandara Soekarno-Hatta akan dikurangi. Menteri BUMN Dahlan Iskan menjelaskan, 80 penerbangan yang ada di Bandara Soekarno-Hatta akan dilimpahkan ke Bandara Halim Perdanakusuma. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.