Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pegawai Pajak Tak Sebanding dengan Beban Target

Kompas.com - 21/11/2013, 17:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Jumlah pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang cenderung tak bertambah banyak tidak sebanding dengan target penerimaan pajak negara yang terus meningkat.

Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany mengatakan pada tahun 2009, jumlah pegawai pajak mencapai 32.000 orang pada tahun 2009. Namun, angka itu terus menurun hingga pada tahun 2013 jumlah pegawai mencapai 30.700 orang.

"Padahal, target penerimaan pajak Rp 544 triliun di tahun 2009 menjadi Rp 995 triliun di tahun 2013. Ini di luar bea cukai. Kalau sama bea cukai jadi sekitar Rp 1.000 triliun. Tapi pegawainya malah jumlahnya turun, jumlah kantor 331 terus," kata Fuad di Jakarta, Kamis (21/11/2013).

Kenyataan ini, lanjut dia, berarti ekonomi RI terus membesar namun kapasitas Direktorat Jenderal Pajak tidak mengalami perubahan. Jumlah pegawai cenderung tak banyak berubah, akan tetapi jumlah penerimaan pajak meningkat hingga 2,5 kali lipat.

"Kami tingkatkan produktivitas mereka, kami perbaiki sistem kerja, kami tingkatkan mereka kerja. Saya sekarang bikin larangan orang-orang pajak tidak boleh pulang kantor jam 5 sore. Kalau belum pulang jam 8, jam 9 malam berarti belum kerja," ujar Fuad.

Fuad menyatakan, saat ini terjadi peningkatan produktivitas di kalangan pegawai direktoratnya. Ini dapat dilihat dari tingkat penerimaan pajak per pegawai yang dihitung dengan membagi jumlah penerimaan dengan jumlah pegawai.

Pada tahun 2009, satu orang pegawai pajak menghasilkan Rp 17 miliar. Adapun tahun 2013 meningkat menjadi Rp 32 miliar. "Artinya produktivitas pegawai pajak itu meningkat. Kalau ada yang suka menyalahkan pegawai Ditjen Pajak, katanya tidak efisien itu nggak benar," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Whats New
Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Whats New
Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com