"Memang kita belum bisa memenuhi permintaan APBN-P yang 840 ribu bph. Namun kalau kita lihat sejarahnya dari 2012, 2011, 2010, itu semua decline 3-5 persen," sebut Elan saat ditemui seusai diskusi bertajuk "Gilas Mafia Migas" di Jakarta, Sabtu (23/11/2013).
Kendati terus mengalami penurunan, ia menegaskan bahwa lifting minyak hingga kuartal ketiga tahun berjalan ini relatif stabil, meski belum mencapai target SKK Migas sendiri, yakni zero decline. Ia mengatakan, produksi minyak di akhir 2012 atau di awal 2013 sebesar 827 ribu bph.
Ia memprediksi bahwa target produksi minyak hingga akhir tahun ini juga di level 827 ribu bph. Terlebih lagi, target produksi minyak pada awal tahun 2014 mencapai 900 ribu bph. Ada sejumlah hambatan yang ditengarai membuat target produksi minyak turun drastis dibanding tahun lalu. Elan menyebut kasus pencurian minyak di salah satu pipa Pertamina sebesar 12 ribu bph yang terjadi beberapa bulan menjadi salah satu faktor penyebab.
"Kita juga sedang memperbaiki anjungan di PHE ONJW, kita naikkan 4 meter ke atas. Akibatnya, produksinya sempat terhenti 5 bulan. Ada pula aspek teknis lainnya," imbuhnya.
Di luar hambatan itu, Elan kembali menyebut lapangan minyak yang sudah uzur merupakan penyebab utama penurunan produksi minyak. Namun, kendati ada penurunan produksi minyak, ia optimistis penerimaan negara dari industri minyak bisa mencapai 31 miliar dollar AS.
"Itu sudah kita lihat dari outlook karena kita diuntungkan dengan harga yang sedikit meningkat di akhir tahun," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.