Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Pimpin Pelemahan di Antara 24 Mata Uang "Emerging Market"

Kompas.com - 29/11/2013, 11:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Rupiah memimpin pelemahan di antara mata uang negara-negara berkembang pada pekan ini. Pelemahan dipicu oleh defisitnya neraca berjalan, sehingga Indonesia rentan terhadap kaburnya modal asing akibat Federal Reserve bersiap memangkas stimulus ekonominya.

Sejauh ini, defisit neraca berjalan setara dengan 3,8 persen dari PDB pada akhir September. Angka tersebut telah membaik dari kuartal II-2013 yang mencapai 4,4 persen.

“Pelemahan yang terjadi pada bulan ini kami lihat tidak seperti yang terjadi pada Juni lalu, di mana modal asing keluar secara besar-besaran. Yang terjadi saat ini adalah masalah kepercayaan pasar terhadap pemerintah serta permintaan dollar yang cukup tinggi," ujar Gundy Cahyadi, ekonom DBS Group Holdings Ltd sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Jumat (29/11/2013).

Menurutnya, jika prospek perekonomian suram, investor akan enggan kembali ke Indonesia.

Nilai tukar rupiah turun 5,9 persen pada November, sekaligus merupakan penurunan terbesar di antara 24 mata uang negara-negara berkembang. Mengacu pada data bloomberg, pada pukul 9.39 siang ini, rata-rata 1 dollar AS dihargai Rp 11.974. Posisi tersebut terlemah sejak Maret 2009, di mana nilai tukar rupiah mencapai Rp 12.000 per dollar AS.

Di pasar luar negeri, nilai tukar rupiah pada pasar non delivery forward 1 bulan dihargai Rp 11.940 per dollar AS, atau turun 7,6 persen pada bulan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Whats New
OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

Whats New
Eks Pejabatnya Ditahan KPK Kasus Pengadaan Lahan, PTPN Sebut Dukung Proses Hukum

Eks Pejabatnya Ditahan KPK Kasus Pengadaan Lahan, PTPN Sebut Dukung Proses Hukum

Whats New
Bahlil Ajak Investor Australia ke Weda Bay

Bahlil Ajak Investor Australia ke Weda Bay

Whats New
Yusuf Mansur Pastikan Tidak Ada Uang Nasabah yang Tertinggal di Paytren

Yusuf Mansur Pastikan Tidak Ada Uang Nasabah yang Tertinggal di Paytren

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Bisnis Asuransi Tidak Normal, OJK Beri Peringatan Tegas untuk Pasaraya Life

Bisnis Asuransi Tidak Normal, OJK Beri Peringatan Tegas untuk Pasaraya Life

Whats New
Resmi, Neraca Dagang RI Surplus 4 Tahun Berturut-turut

Resmi, Neraca Dagang RI Surplus 4 Tahun Berturut-turut

Whats New
Strategi Medco Genjot Produksi Migas  dan Terapkan Transisi Energi

Strategi Medco Genjot Produksi Migas dan Terapkan Transisi Energi

Whats New
Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Whats New
72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com