Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Terus Pantau Rupiah

Kompas.com - 30/11/2013, 21:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terus memonitor perkembangan nilai tukar rupiah dan aktivitas regional seiring dengan pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar AS beberapa waktu terakhir.

"Presiden terus memonitor nilai tukar rupiah, perkembangan aktivitas ekonomi regional, dan ... terus meminta para menteri fokus bekerja untuk menyukseskan reformasi struktural, yang tidak hanya terkait nilai tukar rupiah, namun juga memberikan stimulus kepada dunia usaha, serta mempertahankan daya beli masyarakat," kata Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah di Jakarta, Jumat (29/11/2013) malam.

Pemerintah, kata dia, tetap melakukan koordinasi dengan otoritas moneter, pengawas industri keuangan, penjamin simpanan dan Bank Indonesia.

Sebelumnya Menteri Keuangan Chatib Basri mempercayakan upaya stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, yang mengalami pelemahan dalam beberapa hari terakhir, sepenuhnya kepada Bank Indonesia sebagai otoritas moneter.
    
Chatib mengatakan, apapun kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia terkait pelemahan rupiah, akan membantu menciptakan sentimen positif kepada para pelaku pasar.
   
Menurut dia, nilai rupiah tidak akan terlalu lama mengalami pelemahan, dan dalam jangka waktu singkat, rupiah akan kembali menguat untuk mencerminkan kondisi fundamental perekonomian saat ini.

Chatib juga mengatakan nilai rupiah akan kembali relatif stabil, setelah pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) terkait angka laju inflasi dan neraca perdagangan pada Senin (2/12/2013) yang diprediksi makin membaik.

Mata uang rupiah terhadap dolar AS, Jumat sore, kembali berada di area positif atau menguat ke posisi Rp11.965 per dollar AS dari posisi sebelumnya Rp 12.027 per dollar AS, meski dibayangi isu defisit neraca transaksi berjalan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com