Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mebel Buatan Solo Jadi Langganan Pencinta Jati di AS

Kompas.com - 11/12/2013, 17:23 WIB
Estu Suryowati

Penulis


SOLO, KOMPAS.com - Pamor Solo sebagai salah satu kota sentra produsen mebel di Jawa Tengah, tak terbantahkan. Hasil industri mebel di Solo, bahkan berhasil menembus pasar internasional.

Adalah PT Nagabhuana Aneka Piranti, salah satu perusahaan mebel yang paling sering memasok hasil kreasi berbahan dasar kayu jati ke Amerika Serikat (AS).

Gunawan Wijaya, Direktur Utama Nagabhuana mengatakan, sampai hari ini pangsa pasar AS masih mendominasi penjualan mereka. Sebanyak 70 persen hasil produksi perusahaan yang mendapat fasilitas finansial dari Indonesia Eximbank ini tertuju ke negeri paman Sam. Sisanya, dikirim ke negara-negara Uni Eropa sebanyak 20 persen, dan Asia sebanyak 10 persen.

"Orang bule ngomong kayu jati itu kayu yang sangat elit dan prestisius dan yang terbaik ada di Indonesia. Dan, tempat yang paling cocok untuk tanaman ini ada di perbatasan Jateng-Jatim," katanya mengenang saat bertemu pembeli asal AS.

Saat menyambangi pabrik PT Nagabhuana Aneka Piranti Unit 2, Rabu (11/12/2013), Kompas.com berkesempatan melihat-lihat proses produksi, serta hasil akhir perusahaan yang berdiri 15 tahun silam itu.

Sembari berkeliling, Gunawan menunjukkan beberapa mebel yang paling diminati pasar AS, yaitu seperangkat meja makan dengan kisaran harga di atas 3.000 dollar AS. "Orang bule itu selalu punya 2 set, indoor dan outdoor. Begitu musim panas mereka tak mau beraktivitas di dalam rumah. Mereka memilih di luar, supaya bisa kena matahari," tuturnya.

Dalam 3 bulan terakhir, penjualan pasar ekspor perusahaan mebel ini sebanyak 35-40 kontainer per bulan. Nilai ekspornya mencapai 13 hingga 17 juta dollar AS.

Sebanyak 70 persen di antaranya adalah orderan pasar AS. Gunawan berharap, penjualannya tahun depan bisa meningkat menjadi 50 kontainer per bulan.

Meski pasar AS diakui masih sangat potensial, ia tetap berencana ekspansi pasar ke Jepang, dan Timur Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com