Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi BBM 2013 Bengkak Jadi Rp 201 Triliun

Kompas.com - 06/01/2014, 15:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) tahun 2013 lalu melebihi dari pagu Anggaram Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P). Bahkan, pembengkakan anggaran tersebut menembus 105,1 persen.

"Anggaran subsidi BBM per akhir tahun 2013 lalu sebesar Rp 210 triliun. Melonjak 105,1 persen melampaui pagu APBN-P 2013 yang ditargetkan sebesar Rp 199 triliun," kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani pada konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (6/1/2014).

Membengkaknya anggaran subsidi BBM tersebut dijelaskan Askolani disebabkan nilai tukar rupiah yang mengalami depresiasi. Selain itu, harga pembelian BBM juga menjadi salah satu penyebab.

"Sebenarnya ada potensi tagihan subsidi BBM mencapai Rp 240 sampai 250 triliun, karena depresiasi rupiah dan kemudian juga harga pembelian BBM yang lebih tinggi dari perkiraan APBN-P 2013," jelas dia.

Adapun pembengakakan anggaran subsidi BBM sebesar Rp 210 triliun tersebut akan dibayarkan dengan menggunakan saldo anggaran lebih (SAL) APBN-P 2013 sebesar Rp 20 triliun setelah diaudit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Itu yang dibayar sesuai kemampuan fiskal kita tahun 2013, kita kan sudah cadangkan Rp 2 triliun di 2014, nanti akan ada mekanisme audit," ujar Askolani.

Pembayaran tersebut diakui Askolani akan dibayarkan sesuai tagihannya, karena harus memperhatikan subjek audit terlebih dahulu. Selain itu, Askolani mengatakan terkait kemungkinan migrasi konsumen dari tabung elpiji 12 kilogram ke tabung 3 kilogram dan pelemahan rupiah, diakuinya masih akan dilakukan kalkulasi kemungkinan penambahan anggaran untuk subsidi BBM dan elpiji.

"Nanti kita lihat lagi, kita kan menghitung BBM isi mops-nya, ICP-nya, berapa kursnya, berapa volumenya. Jadi banyak variabel yang banyak mempengaruhi, juga tadi ancaman shifting dari 12 kilogram ke 3 kilogram misalnya, semua kan masih potensi. Tapi memang ada potensi," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com