Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2014, 09:06 WIB

Kerek fee based income

Tahun ini, BCA optimistis bisa menjual SR006 sesuai jatah dari pemerintah, yaitu Rp 1,4 triliun. "Tahun sebelumnya, kami bisa memenuhi target, bahkan sering lebih," kata Jahja Setiatmadja, Presiden Direktur BCA.

Tahir menambahkan, tahun lalu, pihaknya bisa menjual SR 005 senilai Rp 800 miliar. Nah, tahun ini, BBCA menyasar penjualan sukuk ritel bagi seluruh nasabah. "Terutama bagi segmen upper mass hingga ke atasnya," paparnya.

Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga turut menjajakan sukuk ritel ke nasabah prioritasnya di sekitar 15 kantor layanan prima (priority banking) atau BTN Prioritas. "Kami menargetkan bisa menjual Rp 350 miliar," ungkap Direktur BTN Irman A. Zahiruddin.

Sebelumnya, BTN hanya menjadi agen turunan atau sub agen Danareksa Sekuritas yang bertindak sebagai agen penjual Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) seri 10 pada tahun lalu.

BTN akan roadshow ke sejumlah kota mulai pekan depan demi menggaet investor. Roadshow antara lain digelar di Malang, Pontianak, dan Jayapura. "Saat ini dilakukan bookbuilding untuk penjualan SR 006," ujarnya, Senin (10/2/2014).

Sejumlah keuntungan bisa diperoleh investor apabila menggenggam sukuk ritel ini. Instrumen investasi ini relatif aman karena dijamin oleh pemerintah.

Selain itu, investor juga berpotensi memperoleh capital gain dari pergerakan kenaikan harga sukuk ritel di pasar sekunder. "Pajak atas imbal hasil instrumen investasi ini juga hanya 15 persen," ujar Irman.

Sebagai perbandingan, saat ini pajak bunga deposito sebesar 20 persen per tahun. Jadi, pajak imbal hasil sukuk ritel memang di bawah pajak bunga deposito.

Di luar perbankan, pemerintah juga menunjuk sejumlah perusahaan sekuritas sebagai agen penjual sukuk ritel seri SR 006. Ambil contoh, PT Mandiri Sekuritas yang menargetkan dana sekitar Rp 1 triliun dari penjualan sukuk ritel ini.
 
PT Danareksa Sekuritas juga menjadi agen penjual sukuk ritel seri SR 006. Cuma, Yudistira Slamet, Assistant Vice President Head of Debt Research Danareksa Sekuritas, tidak menyebut target penjualan sukuk ritel di Danareksa.

Yang jelas, imbalan sukuk ritel sebesar 8,75 persen sudah sesuai dengan permintaan Danareksa kepada pemerintah agar kupon sukuk ritel bisa dikisaran 8,5 persen hingga 9 persen.  "Instrumen ini cukup menarik bagi investor sehingga permintaan akan cukup tinggi," ujar Yudistira. Dus, selamat berburu sukuk ritel.  (Wahyu Satriani)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sistem Pembayaran: Pengertian, Tujuan, dan Komponennya

Sistem Pembayaran: Pengertian, Tujuan, dan Komponennya

Earn Smart
UMKM di Gresik Ekspor Kulit Ikan Hiu dan Pari ke Hong Kong

UMKM di Gresik Ekspor Kulit Ikan Hiu dan Pari ke Hong Kong

Whats New
Indonesia Punya Waktu sampai 10 Tahun untuk Transformasi Ekonomi di Daerah Penghasil Batu Bara

Indonesia Punya Waktu sampai 10 Tahun untuk Transformasi Ekonomi di Daerah Penghasil Batu Bara

Whats New
Apa Itu Reksadana? Ini Pengertian dan Jenisnya

Apa Itu Reksadana? Ini Pengertian dan Jenisnya

Spend Smart
Tips Persiapkan Keuangan Sebelum Memasuki Masa Pensiun

Tips Persiapkan Keuangan Sebelum Memasuki Masa Pensiun

Earn Smart
Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Whats New
Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Whats New
Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Naik 60 Persen hingga Akhir 2023

Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Naik 60 Persen hingga Akhir 2023

Whats New
Intip Kekayaan Duo Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin

Intip Kekayaan Duo Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin

Whats New
Otorita IKN: Enggak Gampang Punya Punya Komitmen Perubahan Iklim, Nol Emisi Karbon 2030

Otorita IKN: Enggak Gampang Punya Punya Komitmen Perubahan Iklim, Nol Emisi Karbon 2030

Whats New
Bahaya Akses Data Pribadi pada Pinpri

Bahaya Akses Data Pribadi pada Pinpri

Whats New
Pemerintah: Pemilik Toko Kelontong Jangan Takut Berutang, buat Modal 'Naik Kelas'

Pemerintah: Pemilik Toko Kelontong Jangan Takut Berutang, buat Modal "Naik Kelas"

Whats New
Mendag Ancam Cabut Izin Usaha 'Social Commerce' yang Keukeuh Jualan

Mendag Ancam Cabut Izin Usaha "Social Commerce" yang Keukeuh Jualan

Whats New
Kementan Pastikan Program Food Estate Tunjukkan Hasil Positif

Kementan Pastikan Program Food Estate Tunjukkan Hasil Positif

Whats New
Temuan Ombudusman RI, Warga Pulau Rempang Pada Dasarnya Mendukung Penataan Kampung, tapi...

Temuan Ombudusman RI, Warga Pulau Rempang Pada Dasarnya Mendukung Penataan Kampung, tapi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com