Menurut Ekonom Ryan Kiryanto, penggunaan kurs referensi Jakarta oleh pasar keuangan Singapura akan memberi dampak positif terhadap rupiah.
"Dipakainya JISDOR (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/ kurs referensi Jakarta) di pasar keuangan Singapura merupakan pertanda baik dan akan mendorong rupiah menguat dan makin kredibel sebagai acuan kurs," kata Ryan ketika dihubungi Kompas.com, Kamis malam (20/2/2014).
Penggunaan kurs referensi Jakarta ini akan menyingkirkan acuan transaksi kontrak yang marak terjadi di Singapura. Meskipun begitu, koordinasi antara BI dan Kementerian Keuangan tetap diperlukan.
"Sebaiknya BI dan Kementerian Keuangan tetap berkoordinasi dalam kebijakan agar penguatan rupiah tetap sustainable," ujar Ryan.
Dihubungi secara terpisah, Managing Director dan Senior Economist Standard Chartered Bank Indonesia Fauzi Ichsan mengatakan kebijakan penggunaan kurs referensi Jakarta oleh pasar keuangan Singapura akan berdampak baik terhadap rupiah.
"Ini sebenarnya baik. Kalau BI bisa menaikkan kredibilitas rupiah, maka keputusan ini akan berdampak baik untuk rupiah," kata Fauzi kepada Kompas.com.
Seperti diberitakan, Beberapa waktu lalu, ABS Benchmarks Administration Co Pte. Ltd. (ABS Co) dan The Singapore Foreign Exchange Markets Committee (SFEMC) pada 18 Februari 2014 mengumumkan penghentian benchmark spot USD/IDR, yang saat ini dikenal dengan “IDRVWAP” pada 27 Maret 2014.
Selanjutnya, kurs referensi Jakarta dipakai sebagai rujukan transaksi dengan penyelesaian (settlement) maksimal dua hari tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.