Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumsel Pertanyakan Penundaan Tol Trans-Sumatera

Kompas.com - 26/02/2014, 08:00 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com — Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mempertanyakan penundaan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera. Alex juga mengaku heran kenapa pemerintah pusat tidak menganggarkan dana pembangunan jalan itu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014.

”Kenapa sekarang bisa tidak ada dana? Padahal, kan dulu sudah dianggarkan Rp 5 triliun,” kata Alex saat dimintai tanggapan soal penundaan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera, Selasa (25/2/2014), di Palembang.

Pemerintah berencana membangun Tol Trans-Sumatera sepanjang 2.771 kilometer (km) yang menghubungkan Aceh hingga Lampung. Megaproyek ini terdiri atas 23 ruas yang dibangun bertahap sampai tahun 2025. Pembangunan tahap pertama dimulai di empat ruas yang diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 34 triliun (Kompas, 12/7/2013).

Dalam diskusi ”Menunggu Realisasi Janji Pemerintah Pusat Melakukan Pembangunan JTTS”, di Jakarta, 17 Februari lalu, terungkap bahwa pemerintah daerah seluruh Sumatera siap membangun JTTS. Pasalnya, masyarakat sudah tidak sabar ingin memiliki jalan tol, tetapi hingga kini pemerintah pusat tak kunjung mengeluarkan peraturan presiden sebagai payung hukum pembangunan.

Pembangunan jalan tol itu, menurut rencana, akan diserahkan kepada PT Hutama Karya, badan usaha milik negara. Awalnya, pemerintah menargetkan pembangunan tol itu dimulai pada September 2013. Namun, hal itu tak tercapai karena peraturan presiden yang menugaskan PT Hutama Karya untuk membangun Tol Trans-Sumatera belum terbit.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menegaskan, pembangunan JTTS bakal kembali tertunda. Menurut Djoko, pemerintah tak menganggarkan dana pembangunan Tol Trans- Sumatera pada APBN 2014 (Kompas, 25/2/2014).

Menanggapi hal tersebut, Alex mengingatkan bahwa tahun 2013, pemerintah berencana menganggarkan dana Rp 5 triliun untuk mendukung pembangunan Tol Trans-Sumatera. Dana yang diberikan dalam bentuk penyertaan modal kepada PT Hutama Karya itu bakal diberikan secara bertahap, yakni Rp 2 triliun tahun 2013 dan Rp 3 triliun tahun 2014.

”Lalu, sekarang kok tiba-tiba tak dianggarkan?” kata Alex. Namun, Alex tak mau menanggapi masalah itu lebih jauh. ”Saya tidak mau berpolemik di koran. Lebih baik nanti ketemu saja,” ujar dia. (HRS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com