Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Inflasi Februari di Bawah 0,5 Persen

Kompas.com - 28/02/2014, 16:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya memprediksi inflasi bulanan Februari 2014 akan lebih rendah dari 0,5 persen.

"Inflasi, alhamdulillah bulan ini akan rendah. Jelas akan di bawah 0,5 persen. Bahkan angka-angka yang kemarin sampai minggu ketiga itu hanya 0,28 persen kalau tidak salah. Tapi kan kita lihat minggu keempat tapi perkiraan kita di bawah 0,5 persen," kata Perry di Kantor Pusat BI, Jumat (28/2/2014).

Dengan demikian, lanjut Perry, bank sentral memperkirakan inflasi year on year berada pada posisi 8 persen, yakni sekitar 7,8 persen. Perry mengakui dampak bencana banjir ternyata tidak banyak berpengaruh terhadap inflasi.

"Demikian juga passthrough kita amati juga Januari dan Februari yang kita amati kemarin perusahaan akan me-repricing ternyata tidak terjadi. Kemungkinan karena domestic demand-nya di dalam negeri agak slowing. Passthrough dari nilai tukar, itu faktor kedua. Faktor ketiga ekspektasi inflasi betul-betul sangat terkendali," jelasnya.

Beberapa waktu lalu, Perry mengungkapkan, tekanan harga-harga di bulan Februari cenderung lebih rendah dibandingkan bulan Januari. Sehingga, lanjutnya, BI memperkirakan inflasi bulan Februari akan berada di bawah 0,6 persen.

Di samping itu, Perry pun memperkirakan tidak akan ada gangguan pasokan produksi akibat letusan Gunung Kelud di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. "Kita pantau sejauh ini tidak untuk Gunung Kelud. Yang kemarin dampak banjir kita pantau dari kantor-kantor kita baik di Semarang, Tegal, Pekalongan sampai Cirebon itu memang dampak-dampak pasokan pada saat kemarin banjir yang tinggi, tapi setelah itu tidak ada gangguan. Bahkan juga ada beberapa dampak terhadap produksi pertanian itu pun juga tidak banyak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com