Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memangkas Antrean Saat Menyetor SPT Pajak

Kompas.com - 04/03/2014, 13:35 WIB
Erlangga Djumena

Editor


KOMPAS.com - Seperti tahun-tahun sebelumnya pada setiap bulan Maret,  Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di seluruh Indonesia mulai menggeliat dengan aktivitas penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Orang Pribadi (OP).  Wajib Pajak diingatkan untuk segera melakukan penyetoran dan pelaporan pajaknya sesuai kategori masing-masing.  

Untuk wajib pajak wirausahawan menggunakan formulir 1770, untuk wajib pajak yang mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja; dari dalam negeri lainnya; dan/atau yang dikenakan Pajak Penghasilan final dan/atau bersifat final menggunakan formulir 1770S, dan wajib pajak yang mempunyai penghasilan selain dari usaha dan/atau pekerjaan bebas dengan jumlah penghasilan bruto tidak lebih dari Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) setahun menggunakan formulir 1770SS.

Menjelang batas akhir pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi tanggal 31 Maret, KPP mulai dipadati wajib pajak yang berdatangan hendak melaksanakan kewajiban pelaporan pajak tahunannya.  Antrian panjang tidak terhindarkan, walaupun pelaporan pajak dapat dilakukan pula melalui pos tercatat maupun melalui drop box yang disediakan di pusat-pusat perbelanjaan atau kantor-kantor tertentu. 

Kantor pajak berusaha memaksimalkan sumber daya yang ada untuk ‘hajatan’ setahun sekali ini.  Sumber daya ini termasuk membentuk satuan tugas khusus pegawai penerima SPT Tahunan OP ataupun kesiapan penyediaan formulir isian yang dibutuhkan wajib pajak.

Tahun ini bisa jadi antrian panjang seperti kondisi tahun lalu tidak akan terjadi lagi, karena Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sedang giat-giatnya mensosialisasikan fasilitas e-Filing bagi seluruh wajib pajak orang pribadi yang menggunakan formulir 1770S dan 1770SS.  Program ini sebenarnya sudah mulai diperkenalkan tahun 2004 sebagai salah satu usaha DJP untuk mendukung kegiatan go green.     

E-Filing merupakan program penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) melalui aplikasi elektronik, sehingga tidak lagi membutuhkan kertas di dalamnya.  Dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja; 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.  Wajib Pajak tidak lagi diharuskan melaksanakan pelaporan langsung ke KPP; berarti tidak ada antrian panjang yang melelahkan.  Dengan e-Filing, penyampaian SPT dapat dilakukan secara mudah, cepat, dan aman.  

Untuk dapat mengakses e-Filing, wajib pajak hanya membutuhkan koneksi internet dan electronic Filing Identification Number (e-FIN) yang dapat diperoleh di Kantor Pelayanan Pajak terdekat. Dengan e-Filing, wajib pajak mendapat kemudahan dalam mengisi SPT karena sudah terdapat panduan bagaimana cara pengisian SPT maupun dalam bentuk formulir isian secara online.  

Selain itu, data yang disampaikan WP telah dianggap lengkap karena ada validasi pengisian SPT dan dokumen pelengkap (seperti: Fotokopi Formulir 1721 A1/A2 atau bukti potong PPh, Perhitungan PPh terutang bagi Wajib Pajak Kawin Pisah Harta dan/atau Mempunyai NPWP Sendiri, Fotokopi Bukti Pembayaran Zakat) tidak perlu dikirim lagi kecuali diminta oleh KPP di mana wajib pajak terdaftar melalui Account Representative (AR).

Proses e-Filing hanya membutuhkan tiga tahapan saja; yaitu: Pertama, mengajukan permohonan e-FIN yang merupakan nomor identitas Wajib Pajak bagi pengguna e-Filing dan dipakai hanya sekali seumur hidup.  Sehingga WP hanya perlu sekali saja mengajukan permohonan melalui KPP terdekat. 

Kedua, mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak e-Filing di efiling.pajak.go.id. Dan ketiga, menyampaikan SPT Tahunan secara e-Filing melalui efiling.pajak.go.id.

Nah, silakan mencoba aplikasi e-Filing dan rasakan sendiri bagaimana mudahnya program ini.. (Florentina W, Pegawai Ditjen Pajak)
Tulisan ini merupakan pendapat pribadi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com