Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi Ketiga

Kompas.com - 06/03/2014, 11:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan pemerintah sedang menyiapkan paket kebijakan ekonomi ketiga untuk memperbaiki kinerja defisit neraca transaksi berjalan.

"Kita sedang menyiapkan paket ketiga. Mudah-mudahan kuartal satu ini bisa selesai," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/3/2014).

Hatta menjelaskan, paket tersebut akan mengatur mengenai repatriasi keuntungan bagi perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, agar perusahaan tersebut tidak membawa profit atas jasa yang diberikan, ke luar negeri.

"Kalau keuntungan itu ditanamkan kembali di Indonesia, tentu mencegah keluar sehingga mengurangi defisit (neraca jasa). Paket ini supaya mereka tertarik menanamkan kembali modalnya disini," katanya.

Selain penerbitan paket untuk mengurangi defisit pada neraca jasa, Hatta mengatakan, pemerintah akan meneruskan rencana konversi gas untuk mengurangi impor migas yang masih dominan menjadi penyumbang defisit neraca perdagangan.

"Impor migas membengkak bila kita tidak kendalikan, caranya percepat konversi gas. Selain itu kita meningkatkan ekspor, kita serius menangani defisit transaksi berjalan karena kita maunya di bawah dua persen," ujarnya.

Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi pertama yang terdiri dari empat paket utama untuk menjaga perekonomian nasional dari dampak perubahan kebijakan ekonomi global pada akhir Agustus 2013.

Secara keseluruhan, paket tersebut bertujuan untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan, menjaga nilai tukar, menjaga pertumbuhan ekonomi, menjaga daya beli masyarakat dan tingkat inflasi, serta mempercepat upaya investasi.

Setelah itu, pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi kedua pada Desember 2013 yang bertujuan fokus untuk mengurangi impor barang konsumsi dan mendorong nilai ekspor melalui peraturan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).

Paket kebijakan tersebut berjalan efektif karena mampu mengurangi tekanan pada defisit neraca transaksi berjalan dari yang tercatat sebesar 4,4 persen terhadap PDB pada triwulan II-2013, menjadi 3,2 persen terhadap PDB pada akhir tahun 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com