Namun, Toip masih optimistis Baso Batok Bang Toyib masih akan berkembang dan punya banyak peminat. Berbeda dengan yang lain, Baso Batok Bang Toyib mengandalkan keunikan bakso dari sisi penyajian dan rasa kuah. "Kami tetap mempertahankan rasa kuah yang kaya rempah dan wangi," kata Toip.
Penyajiannya pun terbilang unik, karena bakso disajikan di atas wadah berbentuk batok kelapa. Tak seperti bakso pada umumnya yang menggunakan sayur tauge atau sawi sebagai pelengkap, Toip lebih memilih memadukan jamur tiram ke dalam baksonya.
Untuk menggaet mitra, Toip menawarkan tiga paket tawaran kemitraan dengan paket investasi yang belum berubah dari tahun lalu. Tiga paket investasi yang ditawarkan adalah paket kemitraan seharga Rp 9 juta, paket kemitraan Rp 13 juta, dan paket kemitraan Rp 16 juta.
Setiap paket akan memberikan kepada mitra booth dan sejumlah peralatan masak, mangkuk batok kelapa, sendok, pasokan bahan baku dan bumbu, hingga pelatihan karyawan.
Perbedaan ketiga paket itu ada pada desain booth dan jumlah peralatan yang diberikan. Namun, Toip tetap tidak memungut royalty fee dari mitra. Hanya, mitra wajib beli bahan baku dari pusat.
Tapi, untuk menyesuaikan kenaikan harga bahan baku, kini Toip menaikkan harga jual baksonya. Kini, harga Baso Batok Bang Toyib dibanderol Rp 10.000-Rp 12.000 per porsi. Sebelumnya, harga Baso Batok Bang Toyib Rp 6.000-Rp 10.000 per porsi.
Tahu Bakso Zaidan
Usaha tahu bakso Zaidan sudah berdiri sejak tahun 2000 di Yogyakarta. Lantas, Usaha tahu bakso Zaidan menawarkan kemitraan mulai tahun 2009. Sayangnya, sang pemilik memilih untuk menutup gerai dan kemitraannya sejak lima bulan yang lalu.
Ketika KONTAN mengupas tawaran kemitraan ini pada November 2011, Tahu Bakso Zaidan telah memiliki enam mitra di Yogyakarta, Semarang, Lombok dan Bekasi. Pada Juli 2013, jumlah mitra Tahu Bakso Zaidan bertambah satu sehingga totalnya ada delapan gerai, dimana satu di antaranya merupakan gerai sang pemilik usaha.
Perkembangan jumlah mitra tahu bakso ini bisa dibilang lambat, Sebab, si pemilik menetapkan syarat bagi calon mitra yakni harus berjiwa bisnis.
Eti Alviatun, pemilik usaha Tahu Bakso Zaidan menuturkan, ia terpaksa menutup usaha yang telah dirintis sejak sepuluh tahun yang lalu ini lantaran kini semakin banyak usaha bakso yang bermunculan dan menawarkan harga yang jauh lebih murah.
Mandeknya usaha ini juga dipicu oleh mundurnya staf pemasaran (marketing) Tahu Bakso Zaidan yang memilih membuka usaha yang sama. "Marketing saya keluar karena sudah tahu strateginya, dan mereka membuka usaha bakso sendiri," tutur Eti.
Saat membuka kemitraan, Tahu Bakso Zaidan menawarkan dua paket kemitraan, yakni paket resto dengan investasi Rp 20 juta dan paket resto dengan investasi Rp 50 juta. Pada 2012, Eti sempat menambah beberapa paket kemitraan dengan investasi yang lebih murah atas permintaan mitra.
Diantaranya, paket kemitraan untuk mendirikan industri rumah tangga pembuatan bakso dan tahu dengan investasi Rp 7 juta. Kala itu Eti juga menawarkan paket kemitraan tahu bakso kotak dengan investasi Rp 10 juta untuk ukuran gerobak, dan paket investasi tahu bakso segitiga plus kotak senilai Rp 14 juta.
Masih di tahun 2012, Eti menaikkan nilai investasi paket resto senilai Rp 20 juta menjadi Rp 25 juta. Sementara paket Rp 50 juta tetap ada, namun menu yang disajikan lebih komplit.
Kendati sudah tak membuka gerai tahu bakso dan menerima mitra baru, saat ini Eti masih melayani permintaan bahan baku bakso dari mitra yang masih bertahan. Kini, kata Eti masih ada enam mitra yang mengambil bakso darinya.
Bagi Anda yang tertarik untuk bergabung, Eti masih menyediakan pelatihan untuk membuat tahu bakso. Setelah itu, anda bisa membuat usaha tahu bakso sendiri. Jadi Anda tertarik yang mana? Keputusan ada di tangan Anda. (Tri Sulistiowati, Pratama Guitarra, Dina Mirayanti Hutauruk)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.