Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Akusisi BTN-Mandiri Tidak Cocok

Kompas.com - 22/04/2014, 11:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pengamat Perbankan Deni Daruri menilai, akuisisi Bank Tabungan Negara (BTN) oleh Bank Mandiri tidak cocok. Menurutnya,  penggabungan dua bank harus memperhitungkan nilai ekonomis serta mempertimbangkan kesamaan sifat bisnisnya.

"Tujuannya (akusisi) katanya adalah untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), syaratnya size-nya besar dan modalnya kuat, survival rate-nya (tingkat bertahan hidup). Bank Mandiri dan BTN tidak cocok, nanti survival rate-nya akan rendah," ujar Deni dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (21/4/2014).

Deni memperhitungkan, bila BTN dicaplok Bank Mandiri maka survival rate BTN akan sekitar 35 persen. Sementara itu, apabila misalnya BNI (Bank Negara Indonesia) yang mencaplok maka survival rate BTN akan sekitar 20 persen dan bila dicaplok BRI (Bank Rakyat Indonesia) akan sekitar 20 persen.

"Kalau mau dipaksakan, jangan sama Bank Mandiri. Kalau BTN tetap sendiri, maka survival rate-nya 78 persen," ujarnya.

Selain itu, sebutnya, dalam penggabungan tersebut pun tidak bisa sembarangan.  "Dalam suatu akusisi ada syaratnya. Bagaimana dalam akuisisi itu sifat dan karakter serta perilakunya sama atau tidak," kata Deni 

Lebih jauh, Deni memaparkan rencana akuisisi BTN oleh Bank Mandiri tidak bisa dilakukan secara satu arah. Pihak-pihak yang terkait harus meminta pendapat kepada pihak-pihak lain yang terkait pula, seperti karyawan, serikat pekerja, mitra, dan masyarakat.

"Saat akuisisi nanti kalau misalnya bergabung kan banyak yang harus diperhatikan juga. Misalnya saja perbedaan kemajuan teknologi, kultur, karakter pegawai, etos kerja, dan sebagainya," ujar Deni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Spend Smart
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com