Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sertifikasi Kayu Legal, Harapan Baru bagi Mebel Jepara

Kompas.com - 30/04/2014, 10:10 WIB

"Agar suatu organisasi bekerja, haruslah berguna untuk para anggotanya. Sertifikasi SVLK merupakan bukti bahwa asosiasi ini bekerja," katanya.

"Sebuah usaha mebel yang sehat juga mengarah pada lebih banyak penanaman pohon, dan dengan demikian menghasilkan industri perkebunan jati sehat dengan banyak manfaat lingkungan termasuk penyimpanan karbon dan tutupan pohon yang lebih baik."

Makalah penelitian Purnomo—Value-chain dynamics: Strengthening the institution of small-scale furniture producers to improve their value addition— mengidentifikasi sasaran studi tersebut yaitu keberlanjutan lingkungan dan pengurangan kemiskinan sebagai konsisten dengan sasaran "ekonomi hijau" yang dianjurkan dalam pertemuan puncak Rio+20 pada bulan Juni 2012. Sasaran-sasaran yang sama ini merupakan topik dari Forests Asia Summit.

Peningkatan Pendapatan

Asosiasi ini, yang meliputi perwakilan dari tujuh kelurahan di Jepara, merupakan hasil dari sebuah pendekatan penelitian yang secara langsung melibatkan para pengrajin, memanggil mereka untuk mengidentifikasi dan mencari solusi terhadap berbagai masalah yang mereka hadapi.

Para anggota didorong untuk mempertimbangkan penggabungan yang lebih baik dengan seluruh "rantai nilai" produksi mebel dengan bekerja sebagai perusahaan pialang mebel atau perusahaan finishing kayu, bekerja sama dengan pedagang kayu dan penanam pohon, atau bahkan memulai untuk menanam jati mereka sendiri, mengamankan pasokan di masa depan, demikian dilaporkan makalah tersebut.

"Sebuah survei yang dilakukan sebagai bagian dari penelitian tersebut mengungkapkan manfaat ekonomi nyata setelah bergabung dengan asosiasi ini," ujar Purnomo.

"Sejumlah 78 persen dari anggota APKJ telah meningkat penjualannya dalam 2012, dibanding hanya 44 persen dari produsen non-anggota."

"Para pembuat mebel Jepara sekarang telah menghadiri lebih dari 10 pameran dagang, termasuk beberapa acara internasional, belajar bagaimana menjual produk mereka dan menarik pembeli baru."

"Mereka juga telah meningkatkan kualitas kerja mereka melalui skema-skema pelatihan yang dibantu pemerintah," katanya.

Untuk informasi lebih jauh mengenai penelitian ini, silakan menghubungi Herry Purnomo di h.purnomo@cgiar.org. Penelitian ini merupakan bagian dari Program Penelitian CGIAR tentang Hutan, Pohon dan Agroforestridan didukung oleh Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR).http://www.foreststreesagroforestry.org/

Catatan: Produksi kayu yang lestari akan menjadi salah satu tema diskusi utama di Forests Asia Summit, 5-6 Mei di Jakarta. Pada pertemuan Puncak ini, para panelis akan meneliti berbagai pengalaman pemerintah, investor internasional dan asosiasi produsen, dan juga penelitian mengenai rantai nilai mebel, untuk memahami bagaimana produksi kayu dapat berkontribusi pada pertumbuhan hijau di Asia Tenggara melalui penggunaan yang berkelanjutan dari hutan alam dan hutan buatan. Kompas.com merupakan mitra media Forests Asia Summit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Whats New
Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Whats New
Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Whats New
Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Whats New
Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com