Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Berharap Banyak dari Hilirisasi Pertambangan

Kompas.com - 05/05/2014, 19:10 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah berharap banyak dari hilirisasi sektor pertambangan mineral dan batubara, bukan hanya soal nilai tambah komoditas ekspornya saja. Namun, juga dari penyerapan tenaga kerja.

Lukita Dinarsyah Tuwo, Wakil Menteri PPN, menilai jumah pengangguran yang berkurang 50.000 orang selama setahun memang tidak luput dari perlambatan pertumbuhan ekonomi. Namun, demikian, Lukita menuturkan, Indonesia masih mungkin mencapai penyerapan 300.000 orang per satu persen pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan sejumlah hal.

“Didorong lagi sektor industri, termasuk hilirisasi dan manufaktur. Ini adalah salah upaya untuk menyerap tenaga kerja dari setiap pertumbuhan ekonomi yang dimiliki,” kata dia ditemui di Jakarta, Senin (5/5/2014).

Dari data Badan Pusat Statistik, dalam setahun terakhir, jumlah pengangguran berkurang sebanyak 50.000 orang. Pada Februari 2013 tercatat orang yang menganggur sebanyak 7,20 juta menurun di periode yang sama tahun ini menjadi 7,15 juta orang.

BPS juga mencatat, selama setahun terakhir yakni dari Februari 2013 sampai Februari 2014, ditambah angkatan kerja baru, maka jumlah penduduk yang bekerja di sektor jasa kemasyarakatan mengalami kenaikan sebanyak 640.000 orang, sektor perdagangan naik sebanyak 450.000 orang, serta sektor industri sebanyak 390.000 orang.

Sementara itu, sektor yang mengalami penurunan adalah sektor pertanian yang mengalami penurunan jumlah penduduk bekerja sebesar 0,68 persen. Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Lukita membenarkan bahwa setiap satu persen pertumbuhan ekonomi, maka akan menyerap 300.000 tenaga kerja.

Menurutnya, selain hilirisasi industri dan manufaktur, proyek pemerintah seperti Master Plan Percepatan, Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) juga dapat membantu penyerapan tenaga kerja.

“Ini yang sekarang kita lakukan, yakni bertransformasi dan melakukan penguatan struktur ekonomi, termasuk hilirisasi dan MP3EI, pengembangan koridor kawasan ekonomi khusus karena larinya ke sektor industri,” imbuh Lukita.

Sayangnya, dia mengaku tidak bisa memastikan kapan penyerapan tersebut terealisasi dari proyek MP3EI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com