Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Tiga Bulan, Citilink Terbangkan 1,6 Juta Penumpang

Kompas.com - 06/05/2014, 20:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam tiga bulan pertama tahun 2014, maskapai penerbangan nasional berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) Citilink telah menerbangkan 1,6 juta penumpang. Angka tersebut meningkat 32,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Presiden dan CEO Citilink Indonesia, Arif Wibowo, mengakui, meskipun masih merugi, namun dibanding periode sama tahun lalu, kinerja kuartal i-2014 ini menunjukkan perubahan yang cukup signifikan.

“Indikator-indikator selama kuartal pertama tahun ini menunjukkan peningkatan positif di segala aspek baik operasional maupun finansial, meski di tengah kondisi industri penerbangan yang pada umumnya melemah,” kata Arif, dalam keterangan tertulisnya, diterima Kompas.com, Selasa (6/5/2014).

Kinerja Citilink selama kuartal i-2014 terbilang cukup baik, di tengah berbagai tantangan di industri penerbangan di kelas LCC, mulai dari bencana alam, fluktuasi harga bahan bakar, nilai tukar rupiah, hingga kendala infrastruktur lainnya.

Menurut Arif, kinerja positif ini merupakan hasil kerja keras seluruh karyawan Citilink. Hal ini merupakan sinyal yang baik agar bisa terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan prinsip simple, on time, convenience yang merupakan komitmen Citilink.

Citilink tercatat menerbangkan sedikitnya 1,6 juta penumpang selama periode Januari – Maret 2014 yang tergolong low-season. Selain itu Citilink juga mencatatkan tingkat isian penumpang (seat load factor) sebesar 76 persen, naik dibanding sebelumnya yang mencapai 74,1 persen.

“Indikator positif lain adalah kemampuan Citilink dalam mengatasi dampak depresiasi mata uang rupiah yang tercermin dari naiknya pendapatan penjualan tiket Citilink sebesar 35,3 persen, dari 53,1 juta dollar AS menjadi 71,9 juta dollar AS,” lanjut Arif.

Pencapaian tersebut, tutur Arif, sejalan dengan rencana bisnis jangka panjang Citilink saat ini, yaitu pada tahun pertama berdiri (2013) perusahaan masih merugi, kemudian pada 2014 diharapkan kerugian akan mengecil atau break even, serta mencapai profit pada 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konser Taylor Swift Disebut Bisa Bikin Bank Sentral Inggris Tunda Pangkas Suku Bunga

Konser Taylor Swift Disebut Bisa Bikin Bank Sentral Inggris Tunda Pangkas Suku Bunga

Whats New
Cara Beli Token Listrik dan Bayar Listrik PLN via Livin’ by Mandiri

Cara Beli Token Listrik dan Bayar Listrik PLN via Livin’ by Mandiri

Spend Smart
5 Tren Digitalisasi Rantai Pasok Perusahaan untuk Genjot Pendapatan

5 Tren Digitalisasi Rantai Pasok Perusahaan untuk Genjot Pendapatan

Work Smart
Cara Mengatasi ATM BRI Terblokir, Bisa lewat HP

Cara Mengatasi ATM BRI Terblokir, Bisa lewat HP

Whats New
Strategi Semen Indonesia Dorong Keberlanjutan Bisnis di Tengah Tantangan 'Oversupply'

Strategi Semen Indonesia Dorong Keberlanjutan Bisnis di Tengah Tantangan "Oversupply"

Whats New
Long Weekend Idul Adha, KAI Operasikan KA Mutiara Timur

Long Weekend Idul Adha, KAI Operasikan KA Mutiara Timur

Whats New
Jadwal Operasional BNI Selama Libur dan Cuti Bersama Idul Adha 2024

Jadwal Operasional BNI Selama Libur dan Cuti Bersama Idul Adha 2024

Whats New
International Expo 2024 Libatkan Investor dari 20 Negara, BSI Bidik Transaksi Rp 1 Triliun

International Expo 2024 Libatkan Investor dari 20 Negara, BSI Bidik Transaksi Rp 1 Triliun

Whats New
Soal Tokopedia PHK Karyawan, GoTo Sebut Bukan Pemegang Saham Mayoritas

Soal Tokopedia PHK Karyawan, GoTo Sebut Bukan Pemegang Saham Mayoritas

Whats New
50 Persen Kebutuhan Listrik di Ambon Dipasok dari Pembangkit Apung PLN IP

50 Persen Kebutuhan Listrik di Ambon Dipasok dari Pembangkit Apung PLN IP

Whats New
Tungku Smelter Morowali Semburkan Uap Panas, 2 Pekerja Terluka

Tungku Smelter Morowali Semburkan Uap Panas, 2 Pekerja Terluka

Whats New
Mulai 18 Juni, 2 Kereta Ekonomi Ini Pakai Rangkaian New Generation

Mulai 18 Juni, 2 Kereta Ekonomi Ini Pakai Rangkaian New Generation

Whats New
Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Work Smart
KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
SBSN, SUN, dan SBN, Apa Bedanya?

SBSN, SUN, dan SBN, Apa Bedanya?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com