Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tak Mau Ditekan soal Berhentinya Operasi Newmont

Kompas.com - 09/06/2014, 15:47 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menyatakan pemerintah tak mau ditekan dalam kasus berhentinya produksi PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT). Chairul juga mengungkapkan penghentian produksi itu sebagai implikasi dari pelaksanaan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan, Mineral, dan Batubara.

"Pemerintah tidak mungkin ditekan, karena kita juga menginginkan inveastasi berjalan, tetapi kita tidak mungkin melanggar Undang-undang. Oleh karena itu, filosofisnya dan saya berharap itu menjadi jelas," ujar Chairul di Istana Negara, Senin (9/6/2014).

Menurut Chairul pemerintah hanya berkeinginan agar Newmont menaati undang-undang yang ada yakni dengan membangun smelter. "Jika tidak membangun smelter maka pemerintah tidak akan pernah bisa, memberikan izin untuk ekspor kecuali mereka mau membayar pihak luar sesuat dengan yang ada," kata Chairul.

Maka dari itu, Chairul mengimbau agar Newmont mau bekerjasama dengan pemerintah menyelesaikan agenda-agenda kontrak yang ada. Jika hal tersebut dilakukan secepatnya, maka Newmont akan bisa kembali melakukan produksi dan mejalankan ekspor.

Seperti diberitakan,  Newmont menghentikan semua kegiatan pengolahan dan produksi seiring dengan penuhnya fasilitas penyimpanan konsetrat tembaga dan emas di tambang Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat. Pasalnya, fasilitas penyimpanan konsentrat tembaga di Batu Hijau ini telah penuh sebagai dampak larangan ekspor mineral dan tambang mentang sehak awal tahun ini. (baca: Newmont Nusa Tenggara Berhenti Beroperasi)

Lantaran Newmont berhenti berproduksi, sebagian besar karyawan akan mendapat status standby dengan pengurangan gaji. Terkait dengan pembangunan smelter ini, Newmont sudah menandatangani nota kesepahaman untuk berpartisipasi di dalam suatu proses bersama yang dipimpin oleh PT Freeport Indonesia.

Newmont juga telah melakukan negosiasi dan menantangani persetujuan bersyarat untuk memasok konsentrat tembaga dengan dua perusahaan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com