Keputusan tersebut diambil pada rapat koordinasi antara Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
"Perbankan tadi kita bahas untuk merger antara Bank Mandiri dengan BTN kita nyatakan untuk tidak dilanjutkan," kata CT di kantornya, Kamis (12/6/2014).
Menurut CT, pada dasarnya konsolidasi perbankan harus dilakukan. Sebab, untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada tahun 2015 mendatang dibutuhkan perbankan nasional yang memiliki size atau ukuran yang besar dan kuat.
"Selama ini kita tidak punya sizing bank yang kuat untuk bersaing di MEA. Bank Mandiri, bank terbesar di Indonesia, tidak masuk 10 besar perbankan ASEAN. Sehingga, kita tidak bisa terlibat dalam proses kebijakan," ujar CT.
Keadaan seperti itu, diakui CT, sangat merugikan karena Indonesia membutuhkan bank yang besar. Namun demikian, ia merujuk kepada arsitektur perbankan di mana terdapat bank umum dan bank khusus.
"BTN kan bank khusus untuk perumahan. Bank khusus tidak boleh dimerger dengan bank umum. Bank khusus seharusnya dikonsolidasi dengan bank khusus juga. Bank umum dengan bank umum," jelas CT.
Untuk itu, pemerintah tengah melakukan kajian sehingga dapat diberikan rekomendasi ke pemerintahan berikutnya. "Yang dikaji adalah arsitektur bank secara nasional," ujar CT.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.