Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mi Instan Paling Diminati Orang Indonesia

Kompas.com - 13/06/2014, 16:40 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Mi instan adalah produk paling diminati konsumen Indonesia. Sesuai dengan riset WorldPanel Indonesia, Indomie dan Mie Sedaap menempati peringkat pertama dan kedua pada merek-merek industri fast moving consumer good (FMCG).

Fanny Murhayati, New Business Development Director Worldpanel Indonesia mengatakan, konsumen Indonesia adalah konsumen tersibuk jika dibanding dengan konsumen negara lain. Selama setahun, konsumen Indonesia bisa berbelanja 400 kali atau sekitar 31 kali dalam sebulan. Hal itu menunjukan betapa menggiurkannya kondisi pasar FMCG.

"Mi instan diminati karena masyarakat Indonesia suka dengan produk cepat saji dan lebih praktis. Selain itu distribusinya luas. Hampir setiap toko jual Indomie ataupun Mie sedap," kata Fanny pada KONTAN, Jumat (13/6/2014).

Selain karena memang jangkauan distribusi kedua merek ini sangat luas, promosi dan inovasi yang dilakukan pun sangat beragam, mulai dari iklan hingga variasi rasa yang beragam.

Sebelumnya, Sribugo, Ketua Asosisi Roti, Mi, dan Biskuit menyampaikan bahwa pasar mi masih akan cerah tiap tahunnya. "Tahun ini saja bisa tumbuh 6 persen atau penjualannya bisa sampai 18 miliar bungkus," ungkap Sribugo.

Susu Frisian Flag berada di posisi ketiga. Fanny menyebutkan selain distribusinya yang juga luas, ada banyak macam jenis susu yang dijual Frisian Flag. "Jenisnya banyak ada yang kental manis, ada yang formula, ada yang susu cair, ada susu bubuk keluarga. Yang paling diminati susu cair. Praktis dan ada kemasan sachet-nya," ungkap Fanny.

Di posisi keempat dan keenam ditempati oleh Royco dan Masako. Penjualannya didukung kepraktisannya dan produk dijual dengan kemasan sachet. (Francisca Bertha Vistika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com