Menurut Iman, ukebijakan konversi pertama kali akan dikenakan kepada sepeda motor. Karena, jika langkah itu berhasil, akan menghemat 40 persen subsidi. "Untuk itu, jika motor baru yang dijual dual fuel, bisa gas bisa bensin, maka pajaknya sama dengan sekarang. Tapi kalau dia hanya khusus bahan bensin kita akan gandakan pajaknya," ujarnya, Kamis (26/6/2014).
Menurutnya, cara ini akan berhasil untuk mengkonversi penggunaan BBM ke gas di transportasi. Dengan menciptakan demand (permintaan) gas tersebut, Iman optimistis swasta akan berminat untuk membangun infrastruktur gas.
Namun, sembari menciptakan permintaan, harus tetap ada alternatif energi BBM. Sehingga motor dual fuel diperlukan. "Begitu dibuka pompa bensinnya (SPBG) populasi motornya sudah ada. Jadi kebijakan dual fuel ini lebih duluan dibanding infrastruktur. Sehingga masyarakat sudah ada demand. Kalau sekarang problemnya gas itu hanya ditujukan untuk bus dan bajaj. Ya demand berapa, enggak ekonomis buat swasta buat penyaluran gas," tukas Iman.
Dia menambahkan, saat ini terdapat hampir 6.000 SPBU. Jika tiap satu SPBU dipasangi dispenser gas 1 unit, setidaknya pada 2017 konversi BBM ke gas untuk transportasi bisa berjalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.