Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2014, 08:16 WIB

Awalnya, Catur tak pernah mempromosikan usaha modifikasinya. Ia mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut. "??Biasanya orang lihat sepeda motor hasil modifikasi saya di jalan, lalu tanya sama pengendara siapa yang bikin, akhirnya mereka pesan ke saya,"? jelas dia.

Dulu, Catur memodifikasi hanya satu unit sepeda motor saban bulan. Lantas, pesanan melonjak ketika ia mulai dilirik oleh salah satu televisi swasta pada 2007. "Sejak diundang ke salah satu acara teve, banyak orang yang menghubungi saya," tutur dia.

Setelah memiliki modal cukup, Catur merintis bengkel miliknya sendiri yang diberi nama Bengkel Modifikasi Motor Roda Tiga. Ia mengaku merogoh kocek Rp 20 juta untuk modal awal menyewa ruko dan membeli peralatan bengkel.

Catur sudah memodifikasi setidaknya 100 unit sepeda motor. Menurut Catur, tiap sepeda motor yang ia otak-atik pasti punya perbedaan. Beberapa sepeda motor dimodifikasi sehingga rodanya jadi tiga. Namun, ada juga motor yang diubah dengan menambahkan sespan, alias boncengan di samping sepeda motor.

Ia mematok tarif Rp 3,5 juta-Rp 8,5 juta untuk modifikasi satu sepeda motor. Selain berdasarkan model, tarif yang berbeda ini dia patok karena perbedaan bahan yang biasa dia pakai, besi biasa atau stainless steel.

Catur memerhatikan betul konstruksi sepeda motor yang ia modifikasi. Sebisa mungkin, sepeda motor itu sesuai dengan kebutuhan pengguna dan benar-benar aman dikendarai. Ia butuh waktu sekitar dua minggu memodifikasi satu sepeda motor. Bila sedang banyak pesanan, waktu ini bisa mundur jadi sekitar tiga bulan.

Tak jarang Catur turun tangan mengajari konsumen hingga bisa mengendarai sepeda motor. Saat mengantar sepeda motor ke alamat pemesan dipakai Catur untuk melatih cara mengendarai sepeda motor roda tiga. "Maklum, mayoritas mereka baru pertama kali menggunakan sepeda motor, jadi tidak tahu caranya,"? kata dia.

Kini, di bengkelnya yang berada di kawasan Rempoa, Tangerang, Catur mempekerjakan dua orang karyawan. Pemesan sepeda motornya sudah tersebar di berbagai pelosok, mulai Medan hingga Kalimantan.

Meski sudah dibantu karyawan, Catur mengakui belum bisa menerima pesanan dalam jumlah banyak. Dia bilang, sudah ada 178 orang yang antre memesan sepeda motor roda tiga.

Namun, antrean panjang itu terjadi bukan semata-mata karena keterbatasannya dalam memodifikasi sepeda motor. Karena latar belakang konsumen yang berasal dari kalangan ekonomi ke bawah, tarif modifikasi jutaan rupiah masih dianggap memberatkan. Apalagi pemesan dari luar kota masih harus mengeluarkan ongkos pengiriman segala.

Halaman:
Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com