Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep Kekeluargaan Bikin Usaha Kuliner Ini Sukses

Kompas.com - 31/07/2014, 10:00 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

Resep Warisan Orangtua
Kedua orang tua Slamet adalah penjual Soto di Semarang. Ketika keduanya semakin renta, tidak ada satu pun dari empat anak perempuannya yang mewarisi bakat memasak dan berdagang makanan. Lantas, sebagai satu-satunya anak laki-laki Slamet memberanikan diri untuk terjun berbisnis kuliner mewarisi orang tuanya.

Padahal, ketika itu Slamet sudah tergolong mapan setelah lebih dari 20 tahun bekerja sebagai supervisor di perusahaan nasional.

“Bapak saya meyakinkan saya bahwa setinggi apapun jabatan seseorang maka akan tetap karyawan. Tetapi sekecil apapun usaha seseorang maka ia adalah bos-nya. Dari situ saya mulai berpikir untuk merubah nasib saya. Apalagi anak-anak saya yang beranjak dewasa membutuhkan biaya yang semakin tinggi pula,” ungkap dia.

Sekitar tahun 2007, Slamet memulai bisnis Kupat Tahunya dibantu oleh sang Istri. Dari uang gajinya sebagai Supervisor dan pinjaman Bank, ia mengontrak warung kecil di kawasan Blabak. Kurang dari setahun, usahanya bisa berkembang hingga akhirnya ia dapat membeli rumah untuk dijadikan warung tetap.

“Waktu itu saya tidak dikasih modal sepeserpun dari orang tua. Tapi justru jadi tantangan.Saya terus berpromosi meskipun hanya dari mulut ke mulut. Terutama disesama salesman. Dari situ berkembang sampai ke masyarakat luas,” urai Slamet.

Cabang pertama warung Kupat Tahu Gimbal dan Soto Semarang miliknya di Kabupaten Purworejo. Berawal dari permintaan kawannya sesama salesmen yang baru saja di-PHK. Slamet pun menyarankan untuk membuka warung seperti dirinya dengan sistem kerjasama kekeluargaan.

Tidak disangka, cabang pertamanya berhasil. Sampai kemudian banyak permintaan untuk menjadi mitra bisnisnya. Hingga saat ini tercatat ada 56 cabang warung Kupat Tahu Gimbal dan Soto Semarang Slamet Ragil yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, DKI Jakarta, Bali, Sumatra dan Kalimantan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com