Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Beli BBM di Harga Rendah, Pertamina Klaim Merugi Rp 1 Triliun

Kompas.com - 07/08/2014, 14:27 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mengatakan merugi hingga Rp 1 triliun, jika PT PLN (Persero) tetap membeli solar dengan harga lama, yang lebih rendah dari harga keekonomian yang ditaksir Pertamina mencapai 117 persen dari patokan Mid Oil Pats of Singapore (MoPS).

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya mengatakan, pada semester I tahun ini saja, Pertamina sudah menanggung kerugian sebesar 45 juta dollar AS. Kerugian ini membengkak dibanding tahun lalu.

"Kerugian kami tahun lalu 28 juta dollar AS. Kalau enggak dikoreksi, kerugian kita bisa sampai 90 juta dollar AS atau sekitar Rp 1 triliun lebih untuk tahun ini," kata dia ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (7/8/2014).

Siang ini kedua direksi BUMN energi itu berembug soal kesepakatan harga baru, disaksikan oleh Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman, dan Wamen ESDM Susilo Siswoutomo. Hanung berharap ada kesepakatan dari pertemuan siang ini.

Terkait dengan penyetopan suplai solar ke PLN, dia menjelaskan, hal itu sudah tercantum dalam kesepakatan kontrak tahun lalu. Dalam aturannya, imbuh Hanung, setelah 50 persen kuota disuplai, harusnya PLN membayar sisanya dengan harga keekonomian. "Kalau tidak, bisa distop," ujarnya.

Jika siang ini belum ada kesepakatan harga baru, kedua pihak bersengketa akan berkoordinasi lagi selama dua hari ke depan. "Kemampuan pembayaran direksi PLN akan menjelaskan. Yang penting untuk Pertamina ada surat kesanggupan harga baru," kata dia.

"Pertamina enggak berharap banyak asal engga rugi aja. Semoga nanti sore atau besok pagi ada kesepakatan harga. Kita punya keinginan masalah ini diselesaikan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com